RUSIA—Seorang anggota parlemen Rusia telah menyerukan untuk mengerahkan senjata nuklir di Suriah, usai Rusia telah mendirikan sejumlah pangkalan militer, kantor berita resmi negara itu melaporkan, Selasa (28/8/2018).
Anggota parlemen Vladimir Gutenev juga menuntut agar Rusia membatalkan perjanjian non-proliferasi dengan AS dan menempatkan “senjata nuklir taktis” di pangkalan militer utama di Suriah, kantor berita TASS melaporkan.
BACA JUGA: UNICEF Khawatirkan Nasib 1 Juta Anak di Idlib Suriah
“Rusia mungkin harus menunda pelaksanaan perjanjian tentang non-proliferasi teknologi rudal, dan juga mengikuti contoh AS dan mulai menyebarkan senjata nuklir taktis kami di negara-negara asing,” kata Gutenev.
“Ada kemungkinan bahwa Suriah, di mana kita memiliki pangkalan udara yang dilindungi dengan baik, dapat menjadi salah satu dari negara-negara tersebut,” tambah Gutenev.
Rusia telah mendirikan pangkalan udara di provinsi pesisir Suriah di Latakia dan memperluas pelabuhan lautnya di Tartous .
Ini juga telah membangun sejumlah pos-pos yang lebih kecil di negara itu, di mana angkatan udara Rusia dan penasihat militer telah memainkan peran kunci dalam perjuangan Bashar al-Assad melawan pemberontak Suriah.
BACA JUGA: Laporan: 836 Tahanan Meninggal di Penjara Suriah
Sebuah laporan dari kementerian pertahanan Rusia pekan lalu menyatakan bahwa Rusia telah menempatkan lebih dari 63 ribu tentara ke Suriah, sebuah angka yang jauh di atas angka resmi sebelumnya.
Jumlah ini termasuk 25.738 perwira dan 434 jenderal serta 4.349 ahli artileri dan roket, kementerian itu menambahkan.
Pengakuan oleh Moskow menyoroti kepercayaan yang tumbuh dari Rusia tentang penempatan di luar negeri dan juga perannya di Suriah, di mana rezim Assad baru-baru ini mengambil alih wilayah oposisi berkat bantuan militer Rusia. []
SUMBER: ALARABY