PALESTINA—Departemen Kesehatan Palestina di Gaza dilaporkan telah memperingatkan situasi buruk di sejumlah rumah sakit akibat krisis obat-obatan dan alat kesehatan di Jalur Gaza, PIC melaporkan pada Rabu (24/5/2017).
Munir Brasy, direktur bidang apoteker dan kesehatan Palestina mengatakan sejumlah alat kesehatan dan obat-obatan sudah mulai habis sekal awal tahun ini. Saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan. Ia mengingatkan, pelayanan kesehatan bisa berhenti total menyusul habisnya lebih dari 270 jenis obat-obatan dan alat kesehatan.
Dalam konferensi persnya di gudang kesehatan milik departemen kesehatan di Gaza, Brasy mengatakan sejumlah alat kesehatan dan obat-obatan sudah mulai habis. Hal ini sebagai akibat dari keputusan dihentikannya impor kebutuhan rumah sakit dan kesehatan serta obat-obatan konsumsi medis.
Brasy menyatakan, 170 jenis obat medis sudah habis dan 270 jenis obat-obatan lainnya hanya tinggal 40 persen lagi. Jumlah obat seperti ini bila dilihat di lapangan terkait pelayanan kesehatan sudah sangat mengkhawatirkan, terutama pelayanan kesehatan bagi para penderita kanker, operasi, pusat pertolongan pertama bagi pasien cuci darah.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini mengambil langkah-langkah serius untuk mengakhiri sejumlah krisis selama ini.
Kekurangan signifikan dalam hal pelayanan mendasar seperti dialisis kanker pasien, susu dan kateterisasi jantung, pelayanan bayi, layanan darurat, operasi dan perawatan intensif dan item khusus untuk pasien dengan hepatitis C dan operasi hati yang mengancam bencana kesehatan secara umum.
Brasy juga menyeru republik Mesir untuk segera mengambil langkah darurat membuka perlintasan serta memberikan kemudahan bagi para delegasi kemanusiaan dan kesehatan dari luar. []