SEIRING dengan perkembangan teknologi, tanpa disadari perkembangan terapi modern sebenarnya tidak mutlak mampu meyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan obat-obatan yang sekarang beredar sebagian ada yang menyimpan efek samping yang membahayakan bagi tubuh manusia.
Rasulullah SAW. bersabda : “Gunakanlah Al Habbatussauda’, karena didalamnya terdapat obat untuk segala macam penyakit kecuali as Sam (maut).” (Shahih Bukhori dan Muslim).
Habbatussauda dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dan lainnya.
Mengonsumsi Habbatussauda adalah salah satu obat yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, namun tidak begitu dikenal oleh muslim Indonesia. Padahal di berbagai negara (di Eropa, Amerika dan sejumlah negara Asia) obat ini mengalami kepoluleran yang sangat nyata. Apalagi setelah dilakukan beberap riset ilmiah untuk mengungkap kebenaran hadits tersebut.
Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal sejak 2000-3000 tahun Sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 – 1037 M), Al-Biruni (973-1048 M) dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini juga telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama Islam.
Ajaibnya, komposisi kimia Habbatussauda sangat kaya dan beragam. Di samping bahan utamanya crystalline nigellone, Habbatussauda juga mengandung 15 asam amino, protein, karbohidrat, lemak (84% asam lemak, termasuk linolenat, dan oleat), minyak volatile, alkaloids, saponin, serat kasar. Habbatussauda juga mengandung mineral penting seperti kalsium, besi, natrium dan kalium.
Adapun manfaat Habbatussauda bagi tubuh diantaranya adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan daya ingat, konsentrasi, meningkatkan bioaktivitas hormon, menetralkan racun dalam tubuh, mengatasi gangguan tidur dan stress, mencegah tumor, anti histamin, anti-bakteri, obat bagi luka radang, dan meningkatkan jumlah ASI pada ibu menyusui. []