SURABAYA–Kirab atau karnaval dalam rangka Haul Agung ke-568 Sunan Ampel dihadiri ribuan warga muslim di jalan sekitar kompleks makam Raden Rahmat atau Sunan Ampel di Jalan Pegirian Surabaya Jawa Timur, Sabtu 13 Mei 2017 sore.
Haul Agung Sunan Ampel digelar selama empat hari, 11-14 Mei 2017. Pada hari kedua, acara dimulai dengan khataman Alquran bil-ghaib di Masjid Agung Sunan Ampel sehabis salat subuh. Sorenya, kirab dilaksanakan dengan rute Kampung Margi dan finis di kompleks Makam Sunan Ampel.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil bersama di Kompleks Makam Sunan Ampel. Lalu napak tilas Sunan Ampel oleh Habib Luthfi bin Yahya. Pengajian umum selepas Isya jadi acara pamungkas dalam kegiatan tersebut.
Dalam kirab, ratusan peserta berjalan ala karnaval dengan busana khas ulama dan para habib, yakni gamis plus surban serba putih. Ada pula rombongan peserta karnaval yang memakai busana ala komunitas pesantren, kemeja plus sarung dengan penutup kepala peci putih atau hitam.
Bendera merah putih dan Nahdlatul Ulama banyak dikibarkan peserta. Kirab juga memperlihatkan karakter para Wali Songo, penyebar ajaran Islam di Nusantara, termasuk di antaranya Sunan Ampel.
“Kami minta agar umat Islam mencontoh cara berdakwa para Wali Songo, yakni dengan cara damai,” kata Habib Luthfi bin Yahya.
Habib Luthfi menyampaikan kondisi umat Muslim di Indonesia kini tengah diuji karena adanya kelompok tertentu yang mengajarkan dan berdakwah dengan cara tidak baik, dan jauh dari kesan damai seperti jalan dakwah yang dicontohkan para Wali Songo.
Dia juga menegaskan, jangan coba-coba mengganggu Indonesia selagi masih ada Sunan Ampel dan para ulama serta habib penerusnya.
“Sunan Ampel sudah ratusan tahun meninggalkan kita. Tapi beliau mampu mempersatukan bangsa. Mampu meningkatkan perekonomian umat,” ujar dia.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, yang turur hadir mengaku senang bisa datang di acara Haul Agung ke-568 Sunan Ampel. []
Sumber: Liputan6