BENARLAH pepatah, “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.” Yang dikenang dari kepergian seorang manusia adalah budi, jasa, akhlah, ucapan.
BACA JUGA: Ungkapan Habibie Soal Akhirat yang Bikin Merinding Ramai Ditulis Sejumlah Artis
Berapa hari ini kita kehilangan sosok yang luar biasa, teladan yang boleh dibilang lengkap dalam kehidupannya. Individu yang shalih nan cerdas, keluarga yang harmonis, dan masyarakat menokohkannnya. Bahkan negara dan internasional mengaguminya.
Jazakallah khair atas segala jasa beliau, Presiden RI ke-3, Prof. Dr. Ing. Baharuddin Jusuf Habibie. Semoga Allah merahmati, menyayangi, dan menempatkannya dalam surga bersama keluarga tercinta.
Siapakah BJ Habibie? Biarlah beliau sendiri yang menjawabnya.
BACA JUGA: Doa Arie Untung untuk BJ Habibie: Semoga Menjadi Ahli Surga
“Kalau saya ditanya, Habibie siapa, insinyur, muslim ataukah Indonesia? Saya jawab bahwa Habibie adalah muslim. Mengapa? Karena kalau saya mati, saya tidak lagi berwarganegara. Kalau saya sampai ke akhirat, yang ditanya bukan kewarganegaraan saya atau kedudukan saya. Karena itu saya jawab, saya muslim. Itu bukan emosional, melainkan rasional. Saya percaya pada hari akhir, saya tidak akan ditanya soal paspor. Jadi kalau saya jawab demikian, jangan bilang Habibie tidak nasionalis. No…”(Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie)
Ungkapan beliau ini pernah dimuat Majalah FORUM KEADILAN. Edisi Januari 1994. Dikutif dari buku Habibie, Soeharto dan Islam (Jakarta: GIP, 1995, hlm. 34) []