RASULULLAH SAW adalah teladan bagi kita umat manusia. Perilaku atau pun sikap yang dilakukan olehnya, merupakan contoh terbaik dalam hidup. Dengan mengikuti jejaknya, insya Allah, kita tidak akan salah dalam bertindak. Maka, ikuti apa yang disunnahkan olehnya, selagi kita masih mampu untuk mengikutinya.
Peminta-minta yang kini telah meraja lela di mana-mana, bukan hanya terjadi di masa sekarang ini. Pada masa Rasulullah pun ada orang yang meminta-minta. Lain halnya dengan kita yang pasti akan memberikan sedikit harta kepada mereka, dengan maksud bersedekah, Rasulullah memiliki cara lain untuk hadapi orang seperti itu. Apa ya yang dilakukan Rasulullah?
Di zaman Rasulullah, seorang pernah datang kepada beliau meminta sedekah karena dia tidak punya uang untuk makan kelaurganya. Kepadanya Rasulullah SAW bertanya, “Barang-barang apa yang kamu miliki di rumah?” Orang itu menjawab, “Ada tempat air untuk minum keluarga dan beberapa lembar selimut tebal untuk menahan dingin.”
Rasulullah SAW menyuruhnya mengambil barang-barang itu dan membawanya kepada beliau. Setelah seseorang itu datang dan membawa barang-barang tersebut, lalu Rasulullah SAW melelang barang-barang itu kepada masyarakat. Itulah lelang umum pertama dalam Islam.
Hasil penjualan sebesar dua dirham. Satu dirham dibelanjakan makanan untuk keluarganya dan satu dirham lainnya untuk membeli kapak. Rasulullah SAW membuatkan gagang kapak dari kayu dan berkata, “Pergilah mencari kayu dan jangan menampakkan wajahmu kepadaku kecuali sesudah lima belas hari.”
Sesudah berlalu lima belas hari, lelaki itu datang menghadap Nabi dengan membawa uang sebesar lima belas dirham, sisa dari uang yang telah dibelanjakan untuk kebutuhan hidup keluarganya. Itulah uang hasil mencari dan menjual kayu selama lima belas hari, suatu hasil yang tidak sedikit.
Dia menghadap dan melapor kepada Rasulullah SAW dengan wajah cerah penuh percaya diri. Rasulullah tersenyum dan berkata kepadanya, “Ini lebih baik bagimu daripada kelak kamu datang pada hari kiamat dan bayangan minta-minta tergambar dalam wajahmu.”
Inilah pendidikan Rasulullah SAW dalam Islam. Orang yang tidak mendapat pekerjaan harus dibantu dan ditolong. Jangan kita biarkan mereka larut dalam keadaan yang mencekam hidupnya, hingga memilih untuk mencari jalan termudah tanpa usaha, yakni meminta-minta. Berbeda halnya antara memberi pekerjaan dengan mendorong orang untuk mengadakan lapangan pekerjaan. Karena yang kedua ini lebih baik. [Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani]