SECARA bahasa, adzan berarti pemberitahuan atau seruan, ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam surat At-taubah ayat 3, yang artinya:
“Dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada seluruh manusia.”
Sementara secara istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu.
Seseorang yang mengumandangkan adzan disebut muadzin. Sementara muadzin yang pertama ialah Bilal bin Rabah.
Dalam bahasan utama kali ini, kami telah merangkum beberapa keutamaan menjadi seorang muadzin atau pengumandang adzan. Inilah beberapa keutamaan sekaligus hadiah bagi si Muadzin.
1. Diampuni dosanya, sejauh jangkauan kumandang adzannya
Diantara pahala seorang muadzin adalah akan diampuni dosa-dosanya sejauh jarak suara adzannya, sebagaimana yang tersebut dalam hadist Barra’ bin Azib RA. Rasulullah Saw bersabda:
إن الله وملائكته يصلون على الصف المقدم والمؤذن يغفر له مد صوته ويصدقه من سمعه من رطب ويابس وله مثل أجر من صلى معه
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas barisan terdepan, dan Muadzin diberi ampunan sejauh suaranya serta dibenarkan oleh orang yang mendengarkannya, baik yang masih basah maupun yang sudah kering. Dan baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakan shalat dengannya.” (Hadits Shohih Riwayat Nasa’I dan Ahmad).
2. Dido’akan langsung oleh Rasulullah Saw.
Ini sebagaimana dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rosulullah Saw bersabda:
الامام ضامن و المؤذن مؤتمن اللهم ارشد الائمة واغفر للمؤذنين
“Imam itu bertanggung jawab. Sementara muadzin menjadi kepercayaan umat manusia.Ya Allah, berilah petunjuk kepada para imam dan berilah ampunan kepada para muadzin. (HR Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibnu Khuzaimah)
3. Makhluk dan benda yang mendengar adzan akan menjadi saksi bagi muadzin
Seluruh makhluk yang mendengar adzan seorang muadzin, mereka akan menjadi saksi baginya di hari kiamat kelak.
لا يَسْمَعُ صَوْتَهُ جِنٌّ وَلا إِنْسٌ وَلا حَجَرٌ وَلا شَجَرٌ إِلا شَهِدَ لَهُ
“Tidaklah adzan didengar oleh jin, manusia, batu dan pohon kecuali mereka akan bersaksi untuknya” (HR. Abu Ya’la)
لَا يَسْمَعُ صَوْتَهُ شَجَرٌ وَلَا مَدَرٌ وَلَا حَجَرٌ وَلا جِنٌّ وَلا إِنْسٌ إِلا شَهِدَ لَهُ
“Tidaklah suara adzan didengar oleh pohon, lumpur, batu, jin dan manusia, kecuali mereka akan bersaksi untuknya” (HR. Ibnu Khuzaimah)
4. Adzan membuat syetan takut dan lari terkentut-kentut
إِذَا نُودِىَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ
“Apabila adzan untuk shalat dikumandangkan, setan melarikan diri terkentut-kentut sampai tidak mendengar adzan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut, maka seorang muadzin berperan menjauhkan setan dari sisi manusia.
5. Dimasukkan ke dalam surga
Inilah puncak dari keutamaan adzan. Orang yang adzan akan dimasukkan Allah ke dalam surga-Nya sebagaimana hadits berikut:
Dari Abu Hurairah,
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ بِلَالٌ يُنَادِي فَلَمَّا سَكَتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Kami pernah bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, lalu Bilal berdiri mengumandangkan adzan. Ketika selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Barangsiapa mengucapkan seperti ini dengan yakin, niscaya dia masuk surga’.” (HR. An Nasa’i)
Wallahu A’lam. []