ANAK ialah merupakan sebuah amanah bagi setiap orang tua. Karena itulah sudah menjadi kewajiban bagi keduanya untuk mendidik anak-anaknya menjadi orang yang shaleh dan tumbuh berkembang dengan sebaik-baiknya.
Setiap orang tua tentu memiliki cara mendidik anak versi masing-masing yang biasanya telah disesuaikan dengan latar belakang dan kebutuhan anaknya. Tetapi, penting bagi orang tua muslim untuk mendidik anak dengan cara islami.
Dikutip dari halaman Alumnaindonesia, berikut hadist-hadist tentang mendidik anak.
Hadist tentang mendidik anak: HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim
قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ}.
Nabi ﷺ bersabda: “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.”
BACA JUGA: 5 Keutamaan Memiliki Ilmu dalam Islam
Hadist tentang mendidik anak: HR At-Tirmidzi
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {لِأنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ}.
Nabi ﷺ bersabda: “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha.”
Hadist tentang mendidik anak: HR Ibnu Majah
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُمْ}.
Nabi ﷺ bersabda: “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.”
Hadist tentang mendidik anak: HR Abu Ya’la dari Aisyah RA
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِنَّ فِى الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا دَارُ الْفَرَحِ لَا يَدْخُلُهَا إِلاَّ مَنْ فَرَّحَ الصِّبْيَانَ}.
Nabi ﷺ bersabda: “Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak kecil.”
BACA JUGA: 4 Keutamaan Sedekah Shubuh
Hadist tentang mendidik anak: HR Imam Hamzah bin Yusuf dan Ibnu Najjar
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِنَّ فِى الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا دَارُ الْفَرَحِ لَا يَدْخُلُهَا إِلاّ مَنْ فَرَّحَ يَتَامَى الْمُؤمِنِيْنَ}.
Nabi ﷺ bersabda: “Sungguh di dalam surga ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak yatim yang mukmin.” []
SUMBER: ALUMNAINDONESIA | ORAMI