TANYA: Ada sebuah hadits dalam Sahih Bukhari yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus lebih sedikit, dan siapa yang menghafalnya dengan hati, akan masuk surga.
Lantas, jika seseorang menghafal semua itu, orang tersebut masih akan masuk surga, terlepas dari amalan dan dosanya?
Jawab:
Muslim meyakini bahwa Allah memiliki 99 nama yang baik yakni Amaul Husna. Muslim percaya bahwa Sifat dan Nama Allah dapat memberikan pemahaman yang benar tentang Allah.
Nama-nama dalam Asmaul Husna ini unik. Tidak ada yang memiliki nama dan atribut yang mirip.
Nabi Muhammad pernah bersabda:
“Allah memiliki sembilan puluh sembilan Nama, seratus lebih sedikit; dan dia yang menghafal semuanya dengan hati akan masuk surga.” (HR Al-Bukhari)
Para ulama memiliki pandangan berbeda dalam memaknai matan hadis tentang arti menghafal Nama Tuhan dengan hati tersebut.
BACA JUGA: Adakah Khasiat Khusus Mengamalkan Asmaul Husna?
Beberapa ulama berpendapat bahwa nama-nama Allah harus dihafal secara harfiah.
Beberapa ilama lain berpandangan bahwa nama-nama Allah harus dipahami dengan benar.
Kelompok ketiga berpandangan bahwa kita harus bertindak sesuai dengan arti nama Allah tersebut. Misalnya, salah satu nama dalam Amaul Husna adalah Al Wahid, jadi kita tidak boleh menyekutukan Allah.
Satu pandangan terakhir adalah bahwa Muslim harus menyebut Allah dengan nama-nama ini. Hal ini didasarkan dalil dari Alquran:
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al A’raf: 180)
Mayoritas ulama juga berpendapat bahwa Nama Allah tidak terbatas pada 99 nama yang disebutkan dalam narasi hadis yang dikutip di atas.
Dalam permohonan panjang yang diriwayatkan dari Nabi, dia berkata “…Aku bertanya kepadamu dengan setiap nama milik-Mu yang telah Engkau beri nama dengan atau ungkapkan dalam Kitab-Mu, atau engkau ajarkan kepada salah satu ciptaan-Mu, atau Engkau telah melestarikan dalam pengetahuan yang Tak Terlihat bersama-Mu… ”
Ungkapan “atau Engkau telah melestarikan dalam ilmu Yang Ghaib bersamamu” menunjukkan bahwa ada nama-nama indah Allah yang disimpan-Nya bersama-Nya dalam ilmu Yang Tak Terlihat, dan yang belum diketahui oleh ciptaan-Nya. Ini menunjukkan bahwa ada lebih dari sembilan puluh sembilan Nama.
Ketika kita percaya pada nama-nama Allah, kita mendekati-Nya karena keyakinan ini meningkatkan pengetahuan kita tentang Allah, dan dengan demikian iman kita meningkat. Ketika kita memuji Allah dengan nama-nama ini, kita melakukan dzikir terbaik.
Allah berfirman:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar Rum: 41)
Menurut hadits di atas, orang yang menghafal 99 nama Allah akan masuk surga. Namun, menghafal nama-nama Allah bukanlah satu-satunya alasan untuk memasukkan seseorang ke surga.
Perbuatan baik adalah alat yang mendekatkan kita dengan Allah. Di atas segalanya, orang masuk surga dengan rahmat Allah.
BACA JUGA: Inilah Nama-Nama Penuh Makna Milik Nabi Muhammad SAW
Kita tidak dapat menjamin siapa yang akan masuk surga atau neraka. Kita tidak bisa menjamin keselamatan di akhirat. Allah lah yang memutuskan apa yang dikehendaki-Nya atas diri kita.
Menghafal nama-nama Allah yang indah harus menjadi pendorong bagi semua Muslim untuk melakukan perbuatan baik karena ini adalah bagian dari penerapan pernyataan Nabi tentang mempelajari nama-nama Tuhan dengan hati.
Mengetahui bahwa Allah mengetahui segalanya, bahwa Dia memiliki kekuatan untuk melakukan apa pun akan mendorong kita untuk melakukan apa yang menyenangkan-Nya dan menghindari apa yang tidak menyenangkan-Nya.
Salah satu ciri orang beriman adalah mereka banyak mengingat Allah. Jadi mengingat Allah membantu Muslim melakukan perbuatan baik.
Ketika Nabi menyebutkan mempelajari nama-nama Tuhan dengan hati, maksudnya bukan hanya pengulangan nama-nama ini dengan lidah. Sebaliknya yang dia maksud adalah hidup dengan nama-nama ini dan merangkulnya dalam hidup kita sehingga nama-nama itu memiliki pengaruh terbaik pada perilaku kita di masyarakat. []
SUMBER: ABOUT ISLAM