Di Jalan Barito 1, Jakarta Selatan ada sebuah warung makan yang menarik perhatian. Walaupun terlihat sederhana, namun warung makan satu ini berani memajang banner bertuliskan, “Penghafal Al Quran Gratis Makan Selamanya.”
Warung makan Gudeg Pak Kumis namanya. Sesuai dengan apa yang tertulis, Izul, sang pemilik Warung, memang memberikan makan gratis di warung gudegnya untuk pada hafidz (penghapal Alquran).
“Saat ini saya ingin memuliakan mereka yang hafal Alquran. Allah juga kan memuliakan meraka. Karena mereka adalah orang istimewa.”ungkap Izul seperti dikutip dari Republika, Ahad (12/11).
Warungnya gudeg itu memang baru dibuka dua bulan lalu. Tetapi sebenarnya turun temurun dari orang tuanya yang membuka warung dengan nama yang sama, yaitu Pak Kumis pada tahun 80an. , Izul merintisnya kembali walau sempat vakum selama 10 tahun.
Pada awal usahanya Izul bingung apa yang bisa dia perbuat untuk usahanya agar bermanfaat bagi orang lain. Akhirnya Izul dan istrinya memustuskan membuat program untuk penghafal Alquran. Karena di Jakarta sendiri masih jarang yang konsen belajar Alquran.
“Dalam hal ini untuk 30 juz nanti kita tes. Sistemnya sambung ayat. Nanti kita sebutkan potongan ayat dari surah-surah yan kita pilih. Kalau kita sebutkan nanti mereka melanjutkannya. Sama kayak yang program Hafidz yang di TV.”jelasnya.
Program mulia ini sudah berjalan selama satu bulan. Sudah ada seorang Hafidz yang datang. Anak yang masih bersekolah di Sekolah Dasar tersebut datang bersama orang tuanya setelah melihat Bannernya. Saat di tes ternyata dia bisa dan yang mengejutkan anak tersebut belajar otodidak dari video di Youtube tanpa pendamping.
“Dialah yang memberikan inspirasi untuk saya. Impian saya pengen punya anak seorang Hafidz. Saat ini saya mempunyai anak yang seumuran dengannya dan saya sedang mendidiknya untuk menjadi seoraang hafidz.”ungkapnya.
Warung Gudeg Pak Kumis milik Izul ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 – 21.00. Untuk para hafidz yang makan diwarungnya, Izul tidak membatasi porsi ataupun menunya. Selain itu Izul dan Istri juga membagikan nasi bungkus kepada para tukang sampah setiap kali mereka pulang.
“Artinya kita ada usaha ini dijadikan sebagai ladang amal kita. Dalam hal ini kita dari sisi meteri blm bisa membatu. Tapi kita membantu dari makanan.”katanya.
Harapan kecil Izul adalah dalam usahanya ini dapat memberikan inspirasi untuk para pelaku usaha lainnya untuk memberikan kesempatan dan memuliakan mereka.[]