HAGIA Sophia menyita perhatian dunia saat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan status bangunan tersebut kembali menjadi masjid. Selama hampir sembilan dasawarsa bangunan yang terletak di Kota Istanbul ini berstatus sebagai museum yang diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.
Namun, gedung megah nan indah ini yang ikonik ini juga bersentuhan dengan politik internasional, seni, serta teknik arsitektur dan sejarah peradaban.
Berikut fakta-fakta terkait Hagia Sophia:
1 Pertama kali dibangun sebagai tempat ibadah umat Kristen Ortodoks Yunani
Cikal bakal Hagia Sophia awalnya didirikan oleh Kaisar Bizantium, Constantius pada 360 M. Gedung besar dengan atap kayu itu dibangun di Kota Konstantinopel yang kini menjadi ibu kota Turki bernama Istanbul.
2 Beberapa kali terbakar karena konflik
Konflik yang beberapa kali mendera kawasan itu turut mengimbas pada Hagia Sophia. Pada tahun 404 terjadi perseteruan di internal keluarga Kaisar Arkadios yang mengakibatkan kerusuhan massal di Konstantinopel. Kerusuhan ini merembet pada terbakarnya Hagia Sophia. Tak ada yang tersisa dari bangunan tersebut.
Kaisar Theodosis II berinisiatif membangun kembali gereja tersebut di lokasi yang sama pada tahun 415. Gereja yang dibangun oleh arsitek Rufinus ini kemudian dikenal juga dengan nama “Magna Ecclesia” atau gereja besar. Revolusi Nika melawan Kaisar Justinian I pada tahun 532 kembali membumihanguskan Hagia Sophia.
Karena kerusakannya sangat parah, Justinian I memerintahkan pembangunan kembali gereja tersebut dengan menunjuk arsitek Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles). Pembangunan ketiga Hagia Sophia selesai dalam lima tahun dan ibadah pertama dilakukan pada 27 Desember 537. Saat itu Kaisar Justinian disebut mengatakan, “Tuhanku, terima kasih atas kesempatan membangun sebuah tempat ibadah.”
3 Berstatus sebagai Masjid pada masa Ottoman
Sultan Muhammad Al Fatih atau Mehmed II dari Dinasti Ottoman, merebut Konstantinopel dari tangan Kekaisaran Bizantium pada 1453 dan mengubah namanya menjadi Istanbul. Dalam buku The Fall of Constantinople 1453, karya sejarawan Steven Runciman yang diterbitkan Cambridge University Press mengisahkan Mehmed II memasuki Konstantinopel menjelang hari berganti malam. Dia dikawal Janissary Guards dan diikuti sejumlah menterinya.
Saat memasuki Hagia Sophia, Mehmed II mencegah seorang pasukan yang melakukan perusakan. Salah satu ulama yang mengikutinya, naik ke atas mimbar lalu meneriakkan dua kalimat syahadat. Sejak itulah Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid. Sejumlah ornamen mosaik khas Ortodoks Yunani ditutup dengan kaligrafi yang didesain Kazasker Mustafa Izzet.
4 Berkali-kali direnovasi
Selama jadi masjid, Hagia Sophia yang juga dikenal dengan nama Ayasofya mengalami beberapa kali renovasi. Awalnya dibangun sebuah menara kecil lalu pembangunan mihrab. Kemudian dilakukan penambahan dua lampu perak di tiap sisi mihrab yang dilakukan Kaisar Ottoman Kanuni Sultan Suleyman. Sebuah bulan sabit dari emas juga ditambahkan di atas kubah.
Restorasi besar kemudian diperintahkan Sultan Abdulmejid pada periode 1847-1849. Dua arsitek bersaudara Gaspare dan Giuseppe Fossati yang mengerjakan perbaikan tersebut. Mereka menguatkan kubah, meluruskan kolom-kolom bangunan, serta membersihkan mosaik-mosaik.
5 Kemal Ataturk mengubahnya menjadi museum
Pada 1935, Mustafa Kemal Ataturk mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Ataturk merupakan Presiden Turki yang pertama sekaligus pendiri Republik Turki. Museum Hagia Sophia kemudian menjelma menjadi salah satu destinasi wisata utama di negara itu.
Setiap tahun, jutaan traveler mengunjunginya. Pada tahun 2014 tercatat ada lebih dari 3,5 juta pengunjung.
6 Menjadi salah satu situs warisan dunia
UNESCO menetapkan Hagia Sophia sebagai Warisan Dunia pada 1985 sebagai bagian dari wilayah bersejarah Istanbul. Bangunan ini disebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. Selain itu, UNESCO menganggap Hagia Sophia merupakan mahakarya bidang arsitektur yang sangat unik sebagai perpaduan Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Ottoman.
7 Presiden Erdogan mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid
Wacana mengubah kembali Hagia Sophia menjadi masjid sebenarnya mulai muncul belasan tahun lalu dengan adanya petisi pada parlemen Turki. Namun baru tahun ini, pengadilan tinggi administrasi Turki menyatakan pembatalan keputusan Kabinet 1934 yang mengubah situs tersebut menjadi museum.
Dalam beberapa jam setelah putusan itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan menandatangani keputusan yang menyerahkan Hagia Sophia kepada Kepresidenan Urusan Agama Turki. Putusan ini disambut beragam tanggapan baik yang pro maupun kontra. []
SUMBER: DETIK