KISAH Haji Wada, sungguh sangat mengharu biru. Itu adalah haji terakhir Rasulullah.
Menjelang bulan Dzulqadah, Rasulullah segera bersiap-siap untuk menunaikan ibadah haji dan memerintahkan kaum Muslimin untuk bersiap-siap.
Ibnu Ishaq berkata: Abdurrahman bin Al-asim bercerita kepadaku, dari ayahnya, Al-Qasim bin Muhammad, dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata: “Rasulullah berangkat untuk melaksanakan ibadah haji pada tanggal dua puluh lima bulan Dzulqadah.”
BACA JUGA: Haji Penyembah Kabah
Ibnu Hisyam berkata: Rasulullah mengangkat Abu Dujanah As-Saidi sebagai imam sementara di Madinah. Ada yang menuturkan bahwa beliau menunjuk Siba’ bin Urfuthah Al-Ghifari.
Ibnu Ishaq melanjutkan: Abdurrahman bin Al-Qasim bercerita kepadaku dari ayahnya, Al-Qasim bin Muhammad, dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang berkata: Dalam perjalanannya Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam terus menyebutkan haji di tengah kumpulan rombongannya.
Tatkala tiba di Saraf beliau memerintahkan rombongannya bertahallul dari umrah kecuali orang yang membawa hewan unta sembelihan.
Aisyah melanjutkan: Ketika itu aku sedang haid dan menangis. Rasulullah lalu menemuiku dan bersabda: “Wahai Aisyah, ada apa? Apakah engkau sedang haidh?”
Aku menjawab: “Ya. Demi Allah, kalau terus begini rasanya aku tidak bisa melanjutkan perjalanan bersama kalian.”
Rasulullah bersabda: “Janganlah pesimis. Engkau tetap berhaji, hanya saja engkau tidak boleh melakukan thawaf di sekitar Baitullah.”
Aisyah berkata: Tatkala Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam memasuki Makkah, semua orang yang tidak membawa hewan sembelihan, dan juga isteri-isteri beliau ber tahallul dari umrah.
Di hari penyembelihain hewan qurban, daging-daging sapi diantarkan kepadaku.
Aku bertanya: “Apa ini?” Orang orang berkata: “Rasulullah menyembelih hewan qurban atas nama istri-istrinya.”
BACA JUGA: Seorang Muslimah Berangkat Haji Tanpa Mahram, Apa Hukumnya?
Pada malam setelah hari-hari tasyriq, Rasulullah berjalan bersamaku dan saudaraku Abdurrahman bin Abu Bakar, kemudian ia membantuku untuk melaksanakan umrah dari At-Tan’im, yaitu tempat aku tidak bisa melaksanakan umrah sebelumnya.
Ibnu Ishaq berkata: Nafi’ mantan budak Abdullah bin Umar bercerita kepadaku, dari Abdullah bin Umar, dari Hafshah binti Umar, yang berkata: “Tatkala Rasulullah menyuruh istri-istrinya ber tahallul, aku berkata: “Wahai Rasulullah, kenapa engkau tidak bertahallul bersama kami?” Rasulullah bersabda: “Aku membawa hewan sembelihan dan menggulung rambut, jadi aku tidak bertahallul hingga aku menyembelih untaku.” []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media