DEWASA ini, pembahasan mengenai hak dan kewajiban suami istri selalu menuai perdebatan. Padahal, Islam sebagai agama yang sempurna dan diridhai Allah SWT, telah memberikan aturan yang jelas mengenai hak dan kewajiban suami istri secara adil.
Islam sangat adil dalam menetapkan hak dan kewajiban suami istri. Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits.
Melansir laman aboutislam.net, Wakil Ketua Akademi Fiqh Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berbasis di Jeddah, Mufti Muhammad Taqi Usmani menjelaskan sudut pandang Islam yang benar sehubungan dengan kewajiban seorang wanita tentang pekerjaan rumah tangga.
BACA JUGA: Suami Istri Hendaknya Saling Membantu
Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Islam
Pertama-tama, menurut ajaran Islam, bukan kewajiban hukum seorang istri untuk memasak makanan atau mengurus rumah. Dan jika seorang wanita memilih untuk menolak melakukan pekerjaan tersebut, suami tidak dapat memaksanya untuk melakukannya.
Namun, terlepas dari perintah hukum, Islam telah menetapkan beberapa petunjuk moral bagi suami dan istri. Hendaknya baik suami istri memperlakukan satu sama lain sebagai pendamping hidup.
Kedua belah pihak tidak boleh membatasi diri pada persyaratan hukum saja, tetapi harus bergandengan tangan untuk mengembangkan kehidupan bersama yang senyaman mungkin. Mereka diajak untuk saling bekerjasama dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi sehari-hari.
Oleh karena itu, tidaklah benar jika Islam lebih menekankan kewajiban seorang istri daripada kewajiban seorang suami. Karena hak dan kewajiban suami istri diatur secara adil. Sebaliknya, Nabi ﷺ menekankan hak-hak wanita dalam banyak sabdanya yang mungkin lebih dari sabda yang menekankan hak-hak suami. Beberapa contoh dikutip di sini:
Pertama, Nabi ﷺ berkata: “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang terbaik untuk istri mereka .” (At-Tirmidzi)
Kedua, Juga, dia berkata, “Tidak seorang Muslim harus membenci istri Muslimnya. Jika dia tidak menyukai beberapa kualitas istrinya, dia mungkin menemukan beberapa kualitas lain yang menyenangkan.” (Muslim)
Ketiga, Dan, dia berkata, “Patuhi nasihat saya tentang wanita bahwa Anda harus memperlakukan mereka dengan adil.” (At-Tirmidzi)
Contoh-contoh ini cukup untuk mengungkapkan perhatian besar Nabi ﷺ terhadap hak-hak perempuan, sehingga ia mendedikasikan sebagian besar khutbah terakhirnya pada saat haji perpisahan untuk menjelaskan, menguraikan dan menekankan kewajiban seorang pria terhadap istrinya.
Tak hanya hadits, dalam Alquran juga terdapat beberapa ayat yanh menjelaskan mengenai hal tersebut, diantaranya,
Surat Al Baqarah ayat 228,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan atas mereka. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Islam
BACA JUGA: Suami Istri Makin Bahagia Makin Mirip, Benarkah?
Dalam ayat lain dijelaskan, Surat An Nisa ayat 19,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa. Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata.
Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.”
Itulah penjelasan mengenai hak dan kewajiban suami istri dalam Islam. Kini kita tahu bahwa isu soal tidak seimbangnya soal hak dan kewajiban suami istri dalam Islam hanya berita bohong. Wallahu a’lam. []