HAKIM konstitusi Arief Hidayat mengaku sedih karena ada pihak yang menyebut MK akronim dari Mahkamah Keluarga karena Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang dinilai memuluskan Gibran Rakabuming ikut kontestasi Pilpres 2024. Dia juga menyatakan tak setuju jika MK disebut Mahkamah Keluarga.
“Kalau sampai ada komentar kayak begitu saya sedih dan saya mengatakan enggak. Nggak. MK ya Mahkamah Konstitusi,” kata Arief pada wartawan seusai melaksanakan sidang tertutup oleh MKMK di Gedung MK, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Belasan tahun berkarier di lembaga negara pengawal konstitusi, Arief mengaku sedih atas penyebutan tersebut.
BACA JUGA: Soal Putusan MK Terkait Usia Capres-Cawapres, Mahfud Md: Itu Tidak Boleh Aturannya
“Kalau pun ada yang menganggap gitu, saya sedih sekali. Pengalaman saya sebagai hakim Mahkamah Konstitusi sudah 12 tahun. Kalau ada komentar begitu, saya sedih. Ngerilah kalau bagi saya,” ucapnya.
Arief berharap, narasi ‘Mahkamah Keluarga’ tidak dilanjutkan demi menjaga nama baik MK. Apalagi, MK akan berperan krusial dalam tahun politik selaku pengadil sengketa/perselisihan hasil pemilu.
“Jadi, ada berita-berita negatif atau sampai mengatakan itu Mahkamah Keluarga ya jangan sampai disebarluaskanlah, itu tidak baik,” tegasnya.
Diketahui MK menjadi sorotan setelah mengabulkan gugatan soal batas usia capres-cawapres, yakni kepala daerah di bawah 40 tahun bisa maju ke Pilpres. Putusan MK itu dinilai memuluskan Gibran Rakabuming Raka ikut kontestasi Pilpres 2024.
Setelah putusan itu, muncul istilah Mahkamah Keluarga. Sebab, Ketua MK Anwar Usman merupakan paman Gibran Rakabuming.
Belakangan, di Google Maps muncul titik diberi nama ‘Mahkamah Keluarga’. Titik itu lokasinya berada di MK. Apa kata Anwar Usman soal muncul titik ‘Mahkamah Keluarga’?
Anwar tidak menjawab secara lugas soal munculnya titik ‘Mahkamah Keluarga’ di Google Maps. Namun, dia mengaku sudah mendengar soal pelesetan nama MK menjadi Mahkamah Keluarga.
BACA JUGA: Kata Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali soal Putusan MK, Jelaskan Dinasti Politik
“Aduh itu kan kemarin sudah dijawab, kemarin nggak ikut ya?” kata Anwar saat ditanya wartawan soal muncul titik ‘Mahkamah Keluarga’ di Google Maps, Selasa (24/10).
Anwar ditanya lagi perihal muncul titik ‘Mahkamah Keluarga’ di Google Maps. Dia hanya menyampaikan sudah menjelaskan bahwa tidak ada konflik kepentingan.
“Loh itu kan dari kemarin, sudah lama sudah lama. Sudah dijelaskan ya,” tegas Anwar. []
SUMBER: DETIK