PARA pembesar Quraisy mengadakan sayembara, barang siapa yang dapat menemukan Muhammad, maka akan diberi hadiah 100 unta.
Sementara itu, Nabi dan Abu Bakar tinggal di goa Tsur selama tiga hari tiga malam. Setelah itu keduanya meninggalkan goa, ditemani Amir bin Fuhairah dan si pentunjuk jalan. Mereka menempuh jalan pinggiran pantai.
BACA JUGA: Kaum Quraisy Era Milenial
Mendengar sayembara itu, Suraqah bin Malik bin Ja’tsam berambisi ingin mendapatkannya. Ia pun menyiapkan kudanya dan menelusuri jejak Nabi. Setelah ia menemukan jejak Nabi, ia memacu kudanya agar dapat mengejar dan menangkap Nabi.
Manakala jarak antara Suraqah dan Nabi hanya beberapa tombak, kuda yang ditungganginya terjatuh. Ia tidak putus asa, ia menaiki lagi kudanya dan memacunya. Manakala sudah dekat dengan Nabi, kudanya kembali terjatuh, dan itu terjadi sampai tiga kali. Hingga akhirnya Suraqah pun menyadari jika laki-laki yang ia kejar ialah seorang Rasul yang Allah lindungi.
Setelah itu ia berteriak, “Aku adalah Suraqah bin Malik bin Ja’tsam. Tunggulah aku, aku ingin bicara. Demi Tuhan, aku tidak akan mencelakakan kalian.”
BACA JUGA: Orang Quraisy Meremehkan Sahabat Rasulullah yang Lemah
Nabi berkata kepada Abu Bakar, “Katakan kepadanya, apa yang dia inginkan dari kita?”
“Aku meminta tulisan sebagai tanda antara aku dengan kamu.” Lalu Amir menulis pada selembar pelepah kurma. []
Sumber: Sirah Nabawiyah Untuk Remaja/ Penulis: Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadawi/ Penerbit: Robbami Press Jakarta, 2001