Oleh: Ernydar Irfan
MELENGKAPI perjalanan jalan-jalan dengan anak-anak hari ini, kami sekeluarga memutuskan untuk berkuliner. Setelah menanyakan kehalalannya di sebuah tempat makan steik di daerah gajah mada, kami pun bersantap malam disana. Rasanya enak, dan harganya tidak mahal, luar biasa ramai tapi tetap cukup nyaman.
Tapi dalam hal ini saya bukan ingin menceritakan resto testimoni ataupun menu yang disajikan, tapi soal hal yang mungkin selama ini sering kali terabaikan. Sambil menunggu pesanan kami datang, saya memperhatikan dari ujung ke ujung ruangan semua orang makan dengan table manner yang benar.
Pisau di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Mereka memotong daging, lalu daging ditusuk garpu dan daging dimasukan ke mulut, dengan garpu yang berada di tangan kiri dan mereka terlihat begitu menikmati.
Astaghfirullah… tiba-tiba saja saya teringat hadits ini :
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim)
Untuk tidak melanggar kewajiban kita sebagai muslim dalam hal adab makan dan minum, maka saya langsung melakukan short briefing kepada anak-anak cara makan steak yang tidak sesuai dengan table manner.
Saya minta anak-anak untuk memotong steak seluruhnya, baru kemudian mulai makan menggunakan garpu dengan tangan kanan. Karena jika kita makan sambil memotong, maka otomatis kita menyuap makanan menggunakan tangan kiri, padahal ini bukan adab kita selaku muslim.
Juga yang menjadi catatan bagi saya adalah steak disajikan dalam keadaan panas, jadi tunggu beberapa saat sampai suhunya turun tanpa meniupnya, baru kita mulai menyantapnya sesuai hadits : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang meniup ke dalam makanan dan minuman,” (HR. Ahmad no.2678).
Mungkin bagi sebagian orang akan terlihat aneh dan asing karena makan dengan mengabaikan table manner, tapi saya takut jika demi menjaga table manner kami mengabaikan adab yang telah jelas diatur agama melalui teladan Rasulullah SAW.
Terlepas table manner di muka umum, hal yang sering kali saya amati juga adalah ketika kita makan tidak menggunakan sendok (makan dengan jari-jari tangan kanan) sering kali, karena tangan kanan kondisinya kotor maka ketika minum, kita tanpa sadar menggunakan tangan kiri.
Karenanya saya berusaha membiasakan anak-anak untuk menyelesaikan dahulu makan, setelah mencuci tangan baru minum. Atau jika terpaksa harus minum, tetap mengunakan tangan kanan. Biarlah gelas terkotori bisa kita cuci, tapi jangan iman kita yang terkotori.
Banyak sekali hal kecil yang kadang terabaikan, semoga saat lalai selalu ada yang mengingatkan. []