PALESTINA—Hamas dikabarkan telah menuduh penjajah Israel telah menekan Otoritas Palestina agar menghentikan tunjangan untuk bagi para tawanan. Tak hanya bagi tawanan, warga yang terluka dan keluarga para syuhada yang membutuhkan bantuan juga ikut imbasnya, PIC melaporkan pada Ahad (23/4/2017).
Juru bicara Hamas Fauzi Barhum mengatakan, saat ini Israel berusaha mengganggu perjuangan rakyat Palestina, perlawanannya serta para pembelanya. Padahal tawanan adalah mereka yang benar-benar harus menerima kebebasan hal ini telah diakui internasional.
Barhum menegaskan bahwa ‘terorisme’ yang sesungguhnya adalah kejahatan yang dilakukan penjajah Israel terhadap anak-anak, kaum wanita dan orang-orang tua Palestina serta blokade terhadap dua juta warga Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah menetapkan syarat kepada Otoritas Palestina untuk melanjutkan proses perundingan, yaitu dengan memutus kehidupan para tawanan dan keluarga para syuhada.
Kepada surat kabar Fox News, Netanyahu mengatakan bahwa Otoritas Palestina harus membuktikan komitmennya terhadap proses perdamaian dengan memotong gaji dan tunjangan untuk para tawanan dan keluarga para pelaku aksi.
Blokade telah menghalangi mereka mendapatkan hak-hak mereka yang paling minimal. Maka semua bentuk dukungan AS dan dunia kepada penjajah Israel adalah dukungan nyata terhadap ‘terorisme’ dan mendorong terjadinya kekerasan dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. []