RAMALAH –Selasa (19/12/2017), Hamas memperingatkaan bahwa rezimTel Aviv akan membayar harga jika melakukan langkah apapun terhadap Yerusalem, al Quds dan kesucian umat Islam. Senada dengan Hamas, para pejabat gerakan Fatah yang berbasis di Ramallah juga mengecam AS karena telah memveto resolusi PBB soal status Yerusalem.
Juru bicara presiden Palestina Nabil Abu Rudeineih mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa veto AS melanggar resolusi internasional yang sah dan resolusi Dewan Keamanan.
“Sikap tersebut dianggap bias terhadap pendudukan dan agresi. Hak veto tersebut menyebabkan lebih banyak isolasi di AS dan akan memancing masyarakat internasional. Kami akanmelanjutkan langkah kami di PBB dan semua badan internasional lainnya untukmembela hak-hak masyarakat kami, katanya.
Dilansir dari Fars News, gerakan perlawanan tersebut selanjutnya juga akan meminta masyarakat internasional untuk mengambil tindakan melawan tindakan apapun yang bertujuan untuk mengubah status quo Yerusalem al Quds.[]