PALESTINA—Hamas dikabarkan telah meminta Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) agar kembali memberikan paket bantuan bagi pegawai di Gaza.
Hamas meminta UNRWA menyerahkan bantuan bagi pengungsi dari para pegawai di Jalur Gaza. Baik pegawai yang diangkat pemerintah Ramallah atau yang diangkat pemerintah Gaza karena pemotongan gaji yang merugikan mereka.
Hamas menyerukan pentingnya menambah alokasi bantuan untuk semua pegawai yang gajinya rendah kurang dari 1500 shekel, karena masuk dalam daftar orang fakir.
Dalam pernyataannya Hamas menjelaskan bahwa seruan darurat UNRWA tahun 2017 telah menegaskan bahwa UNRWA merespon kebutuhan kemanusiaan di tanah Palestina.
Hamas menyatakan, berdasarkan laporan darurat UNRWA, krisis gaji para pegawai di Jalur Gaza yang berkepanjangan (akibat pemotongan gaji oleh pemerintah Ramallah) telah merusak pemberian pelayanan pokok dan memperdalam krisis pembangunan.
Hamas menjelaskan, yang tidak diprediksi UNRWA adalah pemotongan gaji 30-50 persen para pegawai Otoritas Palestina di Jalur Gaza. Hal ini menuntut pengaturan komitmen-komitmen kemanusiaan baru dan mendesak untuk para pengungsi yang fakir di Jalur Gaza. []