GAZA–Kepala gerakan Hamas di Gaza, Yahya Sinwar telah menegaskan bahwa Gaza tak memiliki kemampuan untuk lockdown dalam menghadapi virus Covid 19.
“Tak memungkinkan untuk melakukan lockdown, kecuali jika kita berlepas dari rasa kemanusiaan, karena kami memiliki sekitar 400 pasien kanker di Gaza,” kata Sinwar dalam wawancara dengan TV Al-Aqsha, Kamis (2/4/2020) sore.
BACA JUGA: WHO Puji Penanganan Virus Corona di Gaza
Menurut Sinwar, menangkal masuk virus Covid 19 ke Gaza lebih mudah dibandingkan Tepi Barat, karena sedikitnya perlintasan.
“Kami telah membahas prosedur khusus untuk menangkap virus Covid-19 ke Gaza sejak 5 Februari lalu, dan pada awal Februari kami telah membangun pusat karantina kesehatan di perlintasan Rafah hanya dalam dua hari,” lanjut Sinwar.
“Saat itu, ada kesulitan untuk membuka pusat karantina kesehatan di Khanyunis, sehingga kami memutuskan untuk membangunnya di perlintasan Rafah, untuk menyambut para musafir yang kembali dari Cina,” tambahnya.
BACA JUGA: Qatar Komitmen Beri Donasi 150 juta USD untuk Gaza Selama 6 Bulan
Pusat karantina kesehatan di perlintasan Rafah terdiri dari 54 ruangan, dengan biaya 130 ribu USD, sehingga bisa menjadi pusat karantina bagi mereka yang kembali dari sejumlah Negara yang terdampak wabah.
“Pada Maret ini kami putuskan untuk karantina wajib bagi semua yang kembali dari Negara terpapar wabah, maupun mereka yang terlihat sakit, sementara warga lainnya kami minta untuk komitmen melakukan karantina rumah,” jelas Sinwar. []
SUMBER: PALINFO