HAMAS, gerakan pejuang Palestina, menyampaikan penyesalannya atas pernyataan duta besar Saudi untuk Aljazair, Sami Shalih yang memprovokasi Hamas dan menyebutnya sebagai gerakan teroris.
Dalam pernyataan persnya, Hamas menganggap apa yang diungkapkan dubes Saudi tersebut telah keluar dari tata nilai dan prinsip ummat Islam maupun Arab yang sangat kental setrateginya dalam masalah Palestina.
Hamas menegaskan bahwa mereka adalah gerakan perlawanan yang legal melawan Israel sang penjajah. Hamas adalah salah satu elemen perlawanan Palestina terutama dalam membela dan melindungi tempat isra dan mi’rajnya Rasulallah, selain sebagai kiblat pertama ummat Islam sebelum pindah ke Ka’bah Musyarofah di Makkah.
Dilansir PIC Kamis (13/7/2017), Hamas mengungkapkan keherenan pernyataan tersebut muncul dari seorang duta besar negara Saudi dari jantung kota Aljazair yang sangat erat hubunganya dengan Palestina yang dikenal dengan ibu kota satu juta syuhada.
Dalam pada itu, Hamas mengajak shahabat-shahabat di Saudi Arabai untuk menghentikan pernyataan-pernyataan seperti ini yang justru akan memperburuk citra negara Saudi di mata internasional terutama negara-negara Islam yang jelas dukunganya terhadap masalah Palestina dan hak-hak mereka yang konstitusional.[]