YERUSALEM – Mahmoud Zahar, seorang pemimpin senior Hamas pada Jumat (6/7/2018) menyatakan penolakan dan menentang keras rencana perdamaian “Kesepakatan Abad Ini” yang direkomendasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Kami takkan menerima baik Kesepakatan Abad Ini dan kami takkan membiarkannya dilaksanakan,” kata Zahar.
BACA JUGA: Hamas: Jangan Remehkan Soal Pengungsi
Zahar berbicara kepada puluhan orang Palestina yang mengadakan pertemuan terbuka dan demonstrasi pada Jumat siang (6/7/2018) di sebelah timur Jalur Gaza Timur di Kota Khan Younis, dekat perbatasan dengan Israel.
“Dalam kamus kami, tak ada yang dinamakan Kesepakatan Abad Ini atau bahkan dua abad; kami tidak mengetahui ada satu tanah yang menggantikan tanah lain. Ada Yerusalem Timur dan Yerusalem Barat,” kata Zahar.
Menurutnya, kesepakatan damai yang ditawarkan AS itu hanya rekayasa.
“kesepakatan ini adalah kesepakatan bualan, sedangkan hak sah kita tak bisa diperdebatkan dan kami takkan pernah menyerahkannya,” kata Zahar.
Pada Jumat (6/7/2018), bentrokan terjadi antara ratusan demonstran dan tentara Israel di bagian timur Jalur Gaza di dekat perbatasan dengan Israel pada pertemuan terbuka. Bentrokan itu terjadi pada protes Jumat ke-15, yang dimulai pada 30 Maret.
BACA JUGA: Israel dan Hamas ‘di Ambang Peperangan’?
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, mengatakan kepada wartawan sedikitnya 86 demonstran, termasuk wartawan dan paramedis, cedera.
Al-Qedra mengatakan pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 136 orang Palestina, dan melukai tak kurang dari 14 ribu orang lagi sejak 30 Maret. Sebanyak separuh dari korban cedera ditembak oleh amunisi aktif, dan banyak lagi masih berada dalam kondisi kritis. []
SUMBER: XINHUA