PALESTINA–Hamas menegaskan bahwa penculikan yang dilakukan aparat keamanan terhadap aktifis mahasiswa Universitas An-Najah, Musa Duwaikat secara brutal, mirip dengan cara yang dilakukan pasukan penyamar Israel dalam menangkapi para pemuda.
Dalam keterangan pers pada Ahad (7/4/2019) kemarin, Hamas mengatakan, cara penangkapan ini memperlihatkan bahwa warga Palestina di Tepi Barat tengah menghadapi kelompok geng yang tak menghormati norma dan akhlak maupun nilai-nilai bangsa.
BACA JUGA: Akui Tak bisa Kalahkan Hamas, Israel: Masuk ke Gaza bak Masuk ke Hutan Vietnam
Penangkapan Duwaikan merupakan rangkaian kejahatan yang meningkat dilakukan milisi aparat otoritas dan gerakan Fatah, yang mengincara para aktifis Islam dan kader-kader Hamas di Tepi Barat.
Sebelumnya penangkapan menimpa Ibrahim Syalhub mahasiswa An-Najah oleh aparat keamanan Israel, sementara di universitas Al-Quds, aktifis Islam dilarang ikut serta dalam pemilihan pimpinan mahasiswa.
Di An-Najah organisasi mahasiswa Islam dilarang melakukan aktifitas, yang membuktikan kebijakan zalim yang ingin mempersempit kebebasan bagi aktifis mahasiswa di Tepi Barat.
BACA JUGA: Hamas Mulai Gunakan Bitcoin, Israel ‘Ketar-ketir’
Hamas menyerukan kepada segenap lembaga sipil dan hokum untuk menyoroti kebijakan zalim ini, dan menekan aparat keamanan untuk menghentikan penangkapan politik, dan membebaskan semua tahanan politik serta memberikan ijin kepada aktifis mahasiswa Islam untuk melakukan kegiatan dan tugasnya dalam suasana penuh kebebasan dan demokratis. []
SUMBER: PALINFO