SELURUH makhluk pada hakikatnya merupakan hamba Allah SWT. Namun di antara mereka ada yang beriman, dan ada yang ingkar. Bagi manusia yang mengaku menyembah Allah SWT, hendaknya tiga unsur hamba Allah di bawah ini harus dimilikinya.Kita harus sadar bahwa manusia diciptakan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Aku Tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzaariyat:5 6).Manakala manusia hendak mengabdi kepada Allah SWT, harus ada tiga unsur yang dipenuhinya dalam hidup ini. Berikut tiga unsur hamba Allah yang penting dimiliki seorang muslim.
Unsur hamba Allah pertama: Ketundukan Hati kepada Allah SWT
Ketundukan hati kepada Allah membuat seorang muslim tidak merasa berat dalam menjalankan pengabdian, bahkan dia tidak akan bersedih hati bila hal-hal yang tidak menyenangkan menimpa dirinya.Allah berfirman,“Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (al-Baqarah: 1 1 2).BACA JUGA:Â Takwa Memiliki Tiga Tingkatan
Unsur hamba Allah kedua: Taat kepada Allah Tanpa Perasaan Berat
Pengabdian kepada Allah SWT hanya bisa dilakukan manakala seseorang tidak memiliki perasaan berat pada ketentuan-Nya. Allah berfirman,“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (an-Nisaa’: 65).
Unsur hamba Allah ketiga: Menyerahkan Diri Sepenuhnya Tanpa Perasaan Berat
Apapun yang dilakukan manusia dalam hidup ini, bila diserahkan sepenulmya kepada Allah, yakni dalam rangka mencari ridha-Nya, maka dia bisa termasuk orang yang mengabdikan diri kepada-Nya.BACA JUGA:Â Masjid Inilah yang Dibangun Atas Dasar TakwaAllah SWT berfirman,“Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam (al: An’am: 162). []Referensi: 160 Materi Dakwah Pilihan/Karya: Drs. H. Ahmad Yani/Al Qalam/2006