NOVOSIBIRSK—Perilaku seekor harimau jantan di Siberia, Rusia membuat para ahli margasatwa tercengang. Satwa predator yang juga dikenal dengan nama Thikon ini sengaja keluar dari habitatnya untuk mencari bantuan manusia karena mengalami luka.
Harimau Amur itu tiba-tiba muncul di pos perbatasan Rusia, wilayah terpencil di dekat perbatasan dengan China selama periode Tahun Baru 2019. Binatang buas itu tidak beranjak dari sana meskipun pasukan penjaga perbatasan telah meletuskan tebakan peringatan.
“(Harimau) itu tiba di pos perbatasan—di Land of the Leopard National Park—pada 29 Desember dan tidak menunjukkan keinginan untuk pergi,” tulis The Siberian Times dalam laporannya.
BACA JUGA: Khatib Kabupaten Lebong Selamatkan Harimau Sumatera Lewat Khotbah Jumat
Selama lima hari satwa itu menolak pergi meski pasukan penjaga perbatasan berupaya menakut-nakutinya. Polisi hutan kemudian dipanggil dan mencatat perilaku tak biasa hewan tersebut.
Sergey Aramilev, direktur Amur Tiger Center, memuji penjaga perbatasan karena tidak menembak mati satwa langka tersebut.
Sebuah video yang dirilis media lokal menunjukkan petugas penjaga menembakkan obat penenang ke satwa predator tersebut.
Hewan itu kemudian dipindahkan ke pusat rehabilitasi kucing besar.
“Harimau yang ditangkap setidaknya berusia 15 tahun, dan mungkin bahkan lebih tua,” kata Aramilev, “Menurut standar harimau, ia adalah pejantan tua, terutama di alam liar,” ujarnya.
Luka yang diderita satwa itu kini telah diperiksa.
“Sekarang kami menunggu hasil tes yang memungkinkan kami untuk memahami apa yang harus dilakukan selanjutnya,” kata Aramilev.
Saat ini populasi Harimau Amur diperkirakan berjumlah sekitar 550 ekor di Siberia. Ini menunjukkan bahwa harimau tersebut sudah terancam punah.
BACA JUGA: Rasulullah Kabarkan akan Muncul Orang Berwajah Manusia, Berhati Setan di Akhir Zaman
Pada umumnya, harimau Amur menghindari kontak langsung dengan manusia. Namun, satwa yang diperkirakan berumur 15 tahun itu menentang instingnya dengan mencari bantuan kepada manusia.
“Perilaku harimau menunjukkan bahwa setelah seumur hidup di alam liar ini adalah binatang yang datang kepada mereka (para manusia) untuk meminta bantuan,” katanya.
Dari peristiwa langka yang terjadi ini, para ahli berpikir bahwa setelah seumur hidup mencari mangsa, harimau tahu waktunya sudah habis. []
SUMBER: SIBERIAN TIMES