SEORANG istri memiliki suami yang punya kebiasaan kurang baik, meletakan handuk basah begitu saja di atas kasur. Hal ini benar-benar membuat si istri sangat kesal.
Tidak heran, si istri sering ngomel pada suaminya.
Tapi apa yang terjadi? Suaminya tak pernah berubah.
Capek marah-marah, si istri mulai ganti cara. Ia menyindir suaminya dengan ucapan: “Bagus sekali ya…ada handuk basah di tempat tidur!”
Atau kadang dia berteriak, “Kapan ya…handuk bisa jalan sendiri ke jemuran?”
Begitu terus.
BACA JUGA: Anak Kulit Hitam dan 3 Lembar Pakaian bekas
Apakah suaminya berubah? Oh, ternyata Tidak! Bahkan si suami makin sebel sama si istri. Karena pikirnya, hal kecil seperti itu kenapa bisa jadi masalah?
Akhirnya di satu titik, si istri merasa capek, marah sudah, nyindir sudah, tapi tak ada hasilnya.
Mengubah orang lain susah, apalagi untuk hal yang sudah jadi kebiasaannya sejak kecil.
Akhirnya ia mengubah pikirannya sendiri. “Baiklah, handuk basah ini akan menjadi permadaniku di surga nanti. Makin banyak aku memindahkan handuk basah ke jemuran, maka akan semakin banyak permadani indahku di surga nanti,” ujar si istri dalam hati.
Setiap melihat handuk basah di kasur, si istri tersenyum dan bergegas menjemurnya.
Perasaannya berubah jadi bahagia sekali.
Apakah handuknya berubah?
Tentu saja tidak!
Handuk basah itu tetap ada di kasur.
Yang berubah cara pandang dirinya terhadap handuk basah tersebut. Ia tidak lagi tertekan oleh kondisi itu.
BACA JUGA: Anwar Ibrahim, from Hero to Zero to Hero Again!
Waktu berlalu….
Suatu hari si istri kaget.
Tak ada lagi handuk basah di kasurnya. Ia sudah lupa sejak kapan ia tak lagi melakukannya.
Rupanya melihat keikhlasan istrinya, sang suami tergerak untuk melakukannya sendiri.
Inilah yang dinamakan “Games of Mind”.
Kadang ada hal yang sulit kita ubah pada orang lain. Jika ingin hasil yang lebih baik, maka ubahlah diri kita lebih dulu.
Selamat bermain-main dengan pikiran Anda sendiri.
Bahagia, sedih, syukur, mengeluh, semua adalah tergantung diri kita, kitalah yang memilih. []
SUMBER: PLUKME