PADA saat Rasulullah ﷺ membagi harta rampasan perang setelah perang Hunayn, ada seorang sahabat yang bernama Dhu Al-Huwaysirah keberatan, “Berlaku adillah wahai Muhammad!”
BACA JUGA: Ketika Nabi Musa Ingin Saksikan Keadilan Allah SWT
Ini adalah penghinaan tak termaafkan karena Nabi ﷺ diutus untuk menegakkan keadilan. Karena tak kuasa menahan marah atas kelancangan itu, Umar minta izin untuk membunuh orang munafik tersebut saat itu juga.
Tetapi, Rasulullah ﷺ hanya menjawab, “Siapa yang akan menunjukkan keadilan kalau aku tidak adil? Jika aku tak adil, maka aku akan kalah dan binasa.”
Menurut makna lain dari pernyataan itu, beliau berkata, “Jika aku tak adil, lalu dengan mengikutiku, kalian akan kalah dan binasa.”
BACA JUGA: Keadilan di Mata Umar bin Khattab
Setelah peristiwa itu, Nabi ﷺ mengisyaratkan, bahwa lelaki itu kelak akan ikut serta dalam gerakan kedurhakaan. Ini terjadi pada masa kekhalifahan Ali. Dhu al-Huwaysirah ditemukan tewas di tengah-tengah kaum Khawarij setelah perang Nahrawan. []
Sumber: Kisah Keadilan Para Pemimpin Islam/Karya: Nasiruddin S.AG, MM/Penerbit: Republika