Oleh: Dini Sri Mulyati
BARU kali ini aku keluar rumah di waktu sore. Kata orang ini namanya ‘ngabuburit.’
Bulan puasa ini ada suasana baru dalam hidupku. Dimana biasanya waktu sore adalah waktuku bekerja. Hari ini tak biasa.
Baru sadar bahwa aktivitas sore di bulan Ramadhan sungguh menggeliat. Banyak para muda-mudi nongkrong dipinggiran jalan. Sama seperti biasanya, bersuit-suit jika ada satu atau dua orang gadis lewat.
BACA JUGA: 4 Target yang Harus Tercapai di Bulan Ramadhan
Di pemandangan lain di jalanan. Motor-motor melaju dengan kencang. Sang Pengemudi nampaknya lupa dimana letak rem. Mentang-mentang disini jalanan kampung yang tak terlalu ramai.
Ada lagi, satu di antara pemandangan yang sedikit ganjil. Di tengah para pemuda (kuperjelas) laki-laki. Ada sesosok perempuan yang tampak malu-malu.
Perempuan iti duduk di motor bersama entah itu kekasihnya atau siapa. Tapi mereka tampak mesra.
BACA JUGA: Sebelum Puasa Ramadhan Waktu Paling Baik untuk Ziarah?
Aku terperangah, gadis itu malu-malu. Tapi kok mau diajak begitu. Padahal berkerudung. Astagfirullah, jangan salahkan kerudungnya.
Yang ku dengar dari sini, tempatku berada di depan teras rumah, lamat laun mereka berteriak riuh bercanda. Tapi ada satu hal yang menggelitik, apakah begini ngabuburit zaman sekarang?
Kalau begitu sebelum adzan berbuka, sudah `buka` duluan dong. Afwan… itulah yang kutemukan di jalan. []