AMERIKA SERIKAT—Sebuah sekolah di New York dikabarkan telah menghancurkan impian para siswa Muslim Amerika Serikat (AS) untuk merayakan liburan. Hal ini terjadi usai pihak sekolah menolak untuk menambahkan dua hari libur Muslim ke kalender tahunannya.
“Saya selalu berpikir kapan dewan sekolah menghapus diskriminasi terhadap siswa Muslim, dan ini terutama menyangkut kapan harus menghadapi diskriminasi terang-terangan,” ujar Albert Fox Cahn, direktur hukum untuk Dewan Dewan New York pada American-Islamic Relations (CAIR), News Day melaporkan pada Selasa (23/1/2018).
Pada tahun 2017, para administrator distrik Hewlett-Woodmere meminta penutupan pada hari libur Muslim ‘Idul Fitri dan Idul Adha selama tahun ajaran 2018-2019.
Shahnaz Mallik, seorang nenek wanita Woodmere dari seorang gadis kelas 4 dan seorang anak laki-laki yang memasuki pra-TK pada musim gugur, mengajukan sebuah petisi pada Februari 2017 yang lebih memilih untuk menambahkan liburan.
“Ini membebani anak-anak. Mereka seharusnya berada di rumah untuk merayakan dan mereka berada di belakang pikiran mereka sehingga mereka harus menyelesaikan semua pekerjaan, “Mallik mengungkapkan.
“Kehilangan satu hari untuk seorang siswa SMA yang memiliki beberapa kelas AP dapat sangat merugikan siswa, bahkan jika ketidakhadiran itu dimaafkan untuk ketaatan religious,” tambahnya.
Distrik tersebut menanggapi dengan mengatakan, “Dewan tersebut melaksanakan kebijakannya sendiri dan menetapkan bahwa tujuan sekuler yang tidak mencukupi akan dapat dicapai dengan penutupan pada hari-hari ini.” []
SUMBER: ABOUTISLAM