CINA—Daerah Otonom Ningxia Hui Barat Laut dilaporkan telah memperbaiki label makanan halal dengan menggunakan pinyin sebagai pengganti bahasa Arab. Selain itu saerah ini juga merekonstruksi bangunan-bangunan bergaya Islam di tengah diskusi seputar kecenderungan pan-Islam di wilayah tersebut.
Warga dari Wuzhong dan Yinchuan mengonfirmasi kepada Global Times pada Senin (26/3/2018) bahwa restoran dan kedai makanan diwajibkan untuk mengganti label makanan halal yang memiliki karakter Cina untuk “makanan halal” dan Arab di atasnya menjadi logo yang baru.
Label baru termasuk karakter Cina untuk “makanan halal” dan pinyin “NING XIA” dan “QING ZHEN SHI PIN” di atasnya.
Perintah ini mencakup banyak tempat di Ningxia dan pemilik yang tidak segera mengganti label makanan halal sebelumnya untuk menutupinya, menurut akun WeChat publik “islamRay.”
Ada juga foto yang beredar di internet, menunjukkan pemberitahuan yang dipasang di supermarket di Yinchuan yang mengatakan bahwa beberapa produk makanan telah dikeluarkan dari rak demi untuk menggantikan label makanan halal.
Seorang karyawan di Asosiasi Islam Ningxia yang berbasis di Yinchuan mengatakan kepada Global Times bahwa dorongan yang sedang berlangsung itu tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka tetapi menolak berkomentar lebih jauh.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ningxia telah menjadi pusat kontroversi atas kecenderungan pan-Islam karena beberapa ahli menyarankan bahwa pemerintah Ningxia harus mengambil langkah-langkah terhadap kecenderungan pan-halal dan pemikiran Islam yang dipengaruhi oleh teologi umum di negara-negara Arab, yang disebut sebagai ‘Arabisasi.’
Mengubah label makanan halal bukanlah satu-satunya langkah yang telah diambil Ningxia.
Netizen mulai memposting gambar dari program rekonstruksi pada Sino-Arab Axis pada 17 Maret, dan beberapa menyambut langkah itu. []
SUMBER: GLOBALTIMES