KITA sadar bahwa permasalahan selalu hadir dalam kehidupan kita di dunia. Karena kehidupan yang tanpa masalah hanya akan ditemui di Surga kelak. Namun sebagai manusia biasa, kadang kita dibuat kecewa, gundah gulana oleh masalah-masalah yang ada.
Setiap manusia sudah barang tentu pernah mengalami kekecewaan. Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam menyikapi rasa kecewanya. Ada yang mampu mengendalikannya dan ada yang malah terpuruk karenanya. Nah, jika Anda termasuk ke dalam kategori yang kedua, cobalah tips berikut ini untuk mengobati kekecewaan Anda.
1. Berhenti bersandar pada selain Allah
Biasanya yang menyebabkan kekecewaan adalah karena kita ‘bersandar’ pada makhluk, kita berharap sesuatu dari makhluk, sehingga ketika harapan itu tak tercapai. Kita pun merasa kecewa. Agar tak lagi terjerumus pada lubang kekecewaan yang dalam, ada baiknya berhenti berharap dan menyandarkan harapan pada selain Allah! Bergantunglah hanya pada Allah, dalam semua urusan.
“Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,” (QS. al-Ikhlash: 2).
Ibrahim berkata: ”ash-Shamad artinya Dzat yang menjadi tempat bergantungnya para hamba dalam kebutuhan-kebutuhannya”. (ad-Durr al-Mantsūr, jilid 15, hlm. 782)
2. Introspeksi diri
Banyak orang yang merasa kecewa lantas mencari kambing hitam untuk melampiaskan kekecewaannya. Sebenarnya kekecewaan yang hadir bisa menjadi alasan untuk introspeksi diri kita sendiri: Apa yang membuat kita merasa sangat kecewa? Apa yang perlu dilakukan untuk mereduksi kekecewaan tersebut?
Alih-alih melarikan diri dari rasa kecewa, lebih baik evaluasi rasa kecewa tersebut agar jelas apa yang perlu kita lakukan supaya mendapatkan hal yang lebih baik di masa mendatang? Misalkan ketika kecewa karena usaha bangkrut, cobalah evaluasi apa yang membuat usaha itu bangkrut dan bagaimana agar bisa membangun usaha lain yang lebih mantap secara perhitungan maupun praktiknya.
3. Mengalihkan perhatian pada hal lain yang penting
Banyak yang tak bisa mengendalikan rasa kecewanya lalu mencari distraksi berupa minuman keras, obat-obatan terlarang, atau perzinaan, sungguh inilah jenis pengalih perhatian bagi orang-orang pengecut dan lemah. Orang yang beriman pada Allah akan mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang memberi manfaat untuk umat, misalkan mengadakan kegiatan sosial, menjadi relawan di tempat bencana. Dengan mengalihkan perhatian pada hal yang penting dan bermanfaat akan membuat kita melupakan kekecewaan yang sedang melanda hati.
4. Menerima apa yang terjadi
Sadari bahwa apa yang kita anggap buruk belum tentu buruk, apa yang kita anggap baik belum tentu baik, dan kemudian menerima apa yang terjadi, merupakan obat kecewa yang tak kalah mujarab. Kita bisa semakin tersadarkan betapa lemahnya manusia dan betapa besarnya kuasa Allah.
5. Ambil sisi positif dari rasa kecewa tersebut
Percayalah bahwa selalu ada hal positif dalam segala sesuatu termasuk dalam kekecewaan. Ada orang yang sukses usahanya disebabkan kekecewaan pada gaji dan kurangnya apresiasi di tempat kerja sebelumnya, ada wanita yang menikah dengan pria lebih muda, tampan dan mapan setelah sebelumnya kecewa berat karena gagal membina rumah tangga dengan suami pertamanya yang sering melakukan KDRT. Kekecewaan bisa menghadirkan hal-hal manis jikalau kita bisa mengambil sisi positifnya dan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. []
Sumber: Ummi-Online