JERMAN–Pemerintah Jerman dilaporkan telah meminta maaf usai menghapus Israel dari peta yang diterbitkan sebagai bagian dari laporan militer.
Kepala Dinas Anti Militer (MAD) telah meminta maaf dan mengklaim bahwa rancangan awal laporan tahunan 2019 menampilkan Israel dan wilayah Palestina yang diduduki dengan warna yang sama dengan negara tetangga Yordania.
BACA JUGA: OCHA: Israel Hancurkan 9 Rumah Palestina dalam 2 Minggu
“Dalam versi pertama dari ‘Laporan MAD,’ kesalahan dibuat pada peta ‘wilayah operasional MAD.’ Ketika menyunting area operasi Yordania secara grafis, Israel secara tidak sengaja diwarnai dan kemudian ditutup,” kata juru bicara MAD, Peter Weie, Rabu (6/5/2020).
Penghilangan Israel dari peta yang mencakup Timur Tengah tersebut menarik perhatian publik setelah pengguna Twitter bernama Klemens Köhler menulis: “Dalam laporan publik pertama MAD, Israel tidak ada di peta.”
Kementerian Pertahanan Jerman menjawab klaim bahwa kesalahan itu adalah produk dari masalah “perangkat lunak.”
“Halo Tuan Köhler, itu memang sebuah kesalahan. Kami akan menyelidiki dan berterima kasih atas kritiknya,” tulis menteri.
“Berdasarkan penyelidikan, disimpulkan bahwa kesalahan itu disebabkan oleh kurangnya ketelitian dan kontrol kualitas yang tidak memadai, bukan disengaja atau niat politik,” kata MAD.
BACA JUGA: Mualaf Jerman Bersyahadat setelah Selamat dari Penembakan Teroris Sayap Kanan, Ini Kisahnya
“Saya secara intensif bertukar pandangan tentang kesalahan ini dalam percakapan pribadi dengan karyawan yang bertanggung jawab,” Dr Christof Gramm, presiden Layanan Kontra-intelijen Militer, menulis dalam email ke Jerusalem Post.
“Saya sangat menyesalkan kejadian ini dan secara tegas meminta maaf. Itu seharusnya tidak terjadi pada dinas kontra intelijen militer yang memerangi antisemitisme dan ekstremisme. Kami akan meningkatkan manajemen kualitas kami untuk publikasi,” tambahnya. []
SUMBER: MEMO