NEW YORK—Sebuah Organisasi Muslim Islam Amerika (CAIR) telah menyambut baik keputusan situs belanja online Amazon untuk menghapus produk keset dan barang-barang lain yang dicetak dengan kaligrafi Islam, New York Post melaporkan pada Sabtu (5/1/2019) pekan lalu.
“Kami berterima kasih kepada Amazon atas tindakan cepatnya dalam masalah ini. Kami berharap Amazon mampu memberikan pesan kepada produsen barang-barang yang tidak pantas untuk tidak mendapat keuntungan dari Islamofobia atau bentuk fanatisme lainnya,” kata Masih Fouladi, direktur eksekutif negara bagian CAIR di Washington, AS.
BACA JUGA: FMI Desak Pemerintah Hentikan Pelembagaan Islamofobia
Seorang juru bicara Amazon mengatakan kepada CAIR bahwa barang-barang tersebut telah dihapus sebagai pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan dan kini audit sedang dilakukan untuk produk-produk ofensif serupa lainnya.
“CAIR akan terus bekerja dengan Amazon dan pengecer serta produsen lain untuk memastikan bahwa produk tidak mengeksploitasi atau mempromosikan kefanatikan untuk keuntungan komersial,” kata Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad.
“Kami berterima kasih kepada semua yang melaporkan barang-barang ofensif ini ke CAIR dan menghubungi Amazon,” tambahnya.
Demikian pula barang-barang yang bernuansa hinaan terhadap Islam lainnya juga telah ditarik setelah desakan CAIR, termasuk sepatu Nike dengan logo yang menyerupai kata lafadz “Allah.”
Ini bukan pertama kalinya raksasa belanja online ini mendapat masalah dengan komunitas Islam karena masalah serupa.
Sebelumnya Pada 2016, keset yang menampilkan lafadz Allah sedang dijual di Inggris, membuat marah pelanggan Muslim dan pejabat sana.
Nike juga bertabrakan dengan komunitas Muslim ketika memperkenalkan sepatu bola basket pada tahun 1997 dengan logo yang menyerupai lafdz Allah.
“Semua penjual harus mengikuti pedoman penjualan kami. Bagi mereka yang melanggar akan dikenakan sanksi. Produk tersebut akan dihapus dari toko kami,” kata juru bicara Amazon.
BACA JUGA: PM Kanada: Kita Harus Bersikap Berani untuk Melawan Islamofobia
Kontroversi serupa meletus pada Oktober 2016 ketika Amazon menyinggung kaum Muslim di seluruh dunia dengan menawarkan burka sebagai kostum kostum Halloween. Segera Amazon menariknya setelah menghadapi serangan balasan besar-besaran.
Kontroversi lain terjadi pada Desember 2018 lalu ketika sekelompok karyawan Muslim asal Somalia di Amazon, menuntut kondisi kerja yang lebih baik selama protes mereka pada 14 Desember di luar salah satu gudang Amazon. []
SUMBER: ABOUTISLAM