JIKA dosa kecil sering kita lakukan, apalagi dengan dosa besarnya? Ngeri bukan kalau kita sudah banyak melakukan dosa-dosa hingga kita tidak sadar-sadar akan perbuatan kita selama ini.
Renungkanlah jika perbuatan dosa menjadi kebiasaan kita, lantas bagaimana dengan amalan yang baik yang pernah anda lakukan. Banyak sedikitnya amalan sholeh kita namun jikalau terus disiram dengan perbuatan dosa, amalan sholeh akan luntur tanpa bekas.
MasyaAllah, perlahan dosa kecil menghampiri dengan pasti, hingga kita sadar ketika sakit terasa dosa menyapa kalau ia sudah menggunung tinggi. Begitulah yang akan kita dapatkan jikalau kita tidak menumbuhkan dan memperbaiki diri kita segera mungkin.
BACA JUGA: Cara Tobat bagi Orang Beriman yang Tergelincir dalam Dosa
Seperti yang dikatakan Imam ahmad ia berkata bahwa Abu Muawiyyah menyampaikan hadits dari al-A’masy, dari al-Ma’rur bin Suwaid bahwa Abu Dzar pernah berkata, “Rasulullah SAW. Bersabda, ‘sesungguhnya aku orang yang paling mengetahui tentang penduduk neraka yang terakhir keluar neraka, dan peduduk syurga yang terakhir masuk syurga.
Di akhirat nanti, ada seorang laki-laki yang dihadapkan kepada Allah SWT, kemudian Dia berfirman (kepada malaikat), ‘Hapuslah dosa-dosanya yang paling besar, dan tanyailah dia tentang dosa-dosa yang kecilnya.’
Kemudian orang itu ditanya malaikat, ‘Bukankah suatu hari kamu melakukan ini, ini dan ini. Kemudian di hari lainnya juga melakukan dosa yang sama.’
Orang itu langsung menjawab, ‘Betul dan saya tidak bisa mengelak darinya sedikitpun.’
Allah berfirman, ‘Sesungguhnya setiap kesalahanmu diganti dengan kebaikan.’
BACA JUGA: Nasihat Bagi ‘Mantan’ Pendosa
Orang itu berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya saya telah melakukan dosa yang menurutku bukan hanya itu saja.’ Kemudian saat itu, Rasulullah SAW. Tertawa sehingga nampak gigi gerahamnya (HR. Muslim)
Sebelum nyawa tersakiti dan waktu masih berlaku bagi kehidupan kita, apalah arti hidup jika kita tidak segera memperbaiki diri, walaupun dosa itu akan terus menggoda namun tetap ibadah kepada Allah dengan amal sholeh yang rutin dan berangsur-angsur.
Hal itu akan jadi kebiasaan tanpa kita mengasingkannya dalam kehidupan kita. Wallahu a’alam. []
Sumber: 11 dari 101 Kisah Tawa dan Senyum Nabi Muhammad SAW/Karya: Abu Islam Ahmad/Penerbit: Al-Qalam