JAKARTA—Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memperhatikan urusan pendidikan di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Ketua PP KAMMI Bidang Pendidikan dan Pemuda Rijal Muharram.
“Wajib belajar selama 12 tahun masih berupa retorika. Selain itu, akses pendidikan yang berkualitas masih belum merata,” kata Rijal, kepada Islampos.com, Kamis (3/5/2018).
Rijal menjelaskan bahwa hal tersebut seharusnya menjadi perhatian dari pemerintah. Apalagi, kata dia saat ini dunia memasuki era disruptif, dimana perubahan dan persaingan begitu pesat terjadi.
“Jangan sampai, ketidakseriusan pemerintah saat ini akhirnya menjadi beban untuk generasi yang akan datang,” cetusnya.
Selain menyoroti sistem pendidikan, Rijal juga menyinggung mengenai kesejahteraan guru honorer yang yang selama ini belum diperhatikan dengan baik.
Padahal, Rijal menjelaskan isu bonus demografi sudah digaungkan dimana-mana. Apalagi menurutnya, hingga kurun waktu 2024 ribuan guru pensiun. Namun, pemerintah belum terlihat secara aktif untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. []
Reporter: Rhio