KARANGANYAR–Harga kubis di tingkat petani Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, makin anjlok. Bakan harga kubis cuma Rp1.000 per kilogram pada Jumat (1/3/2019). Padahal, awal Januari lalu harga kubis mencapai Rp2.000 per kilogram.
Salah satu petani kubis di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Baryono, 55, mengaku harga turun sejak satu bulan terakhir karena pasokan kubis banyak. Dia mengaku anjloknya harga kubis membuat petani merugi.
BACA JUGA: Ini Sumpah Prabowo kepada Para Petani Indonesia
“Total lahan saya 3.600 meter persegi. Semua saya tanami kubis. Bulan Januari lalu lahan saya yang 2.100 meter persegi panen. Masih untung. Sisanya satu hingga dua pekan lagi panen. Saya dengar saat ini harganya Rp1.000 per kilogram,” katanya.
Dia menjelaskan pada saat musim penghujan hasil panennya menurun. Dia mengaku setiap pohon menghasilkan kubis seberat satu sampai tiga kilogram. Sedangkan, saat musim kemarau kubis bisa mencapai tiga hingga lima kilogram.
BACA JUGA: Bripka Wahyu, ‘Polisi Sayur’yang Disenangi Petani
“Produksi turun, biaya perawatan saat musim penghujan juga naik, karena setiap pekan harus memberikan obat supaya tidak diserang hama,” ujarnya.
Kondisi sama dialami petani kubis lainnya di Tawangmangu, Maryadi, 55. Dia mengatakan dengan harga Rp1.000 per kilogram, petani kubis mengalami kerugian. Dia mengaku akan menjual hasil panen langsung ke pasar supaya mendapatkan keuntungan lebih. []
SUMBER: SOLOPOS