DI akhir zaman ini, kegagalan atau musibah yang datang silih berganti, terkadang membuat orang nekat untuk melakukan bunuh diri. Mereka menganggap ini sebagai solusi mengakhiri penderitaan. Padahal harga sebuah nyawa tak akan ternilai. Belum lagi azab di akhirat menunggu mereka.
Dikutip dari buku Jangan Putus Asa karya Masyhuril Khamis, orang-orang ini berpikir dengan cara itulah semua kondisi yang ada akan terselesaikan. Padahal harga sebuah nyawa dalam Islam sangat mahal sehingga jangan pernah disepelekan.
Mengakhiri hidup sendiri tidak akan pernah menyelesaikan masalah, justru hal itu akan mendatangkan masalah. Dari mulai proses memandikan, mengafani, hingga menguburkan. Para pentakziah enggan datang. Apalagi menyalatkan. Sampai-sampai bingung harus dimana dikuburkan.
BACA JUGA: Saudaraku, Ketika Malaikat Maut Mencabut Nyawa Orang Mukmin
Harga Sebuah Nyawa dalam Islam
Secara lahiriah, karena sudah menjadi jenazah, ia tidak memerlukan proses tersebut. Ia sudah tidak bernyawa lagi. Mau dimandikan, dishalatkan, atau dikuburkan, dia sudah tidak mau tahu.
Akan tetapi inilah sebenarnya azab pertama yang akan diterima oleh seseorang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Sudah dipastikan azab-azab berikutnya segera menyusul dan pasti akan terus terjadi, sampai hari pembalasan nantinya.
Demikian pula dengan harga sebuah nyawa orang lain. Nabi Muhammad SAW sejak pertama kali menyebarkan Islam, telah mengajarkan kepada penduduk Makkah betapa berartinya seorang manusia.
Beliau menentang pembunuhan seorang anak perempuan –seperti yang pernah dilakukan Umar sebelum masuk Islam- yang kala itu sudah menjadi tradisi bangsa Arab. Dan, pelajaran itu diteruskan Rasulullah SAW dalam kehidupan keseharian.
Dalam perang, misalnya Rasulullah SAW tegas-tegas melarang para sahabat membunuh anak-anak dan wanita –selain dilarang merusak kota, gereja, atau tempat ibadah lainnya.
“Dan tidaklah pantas seorang mukmin membunuh mukmin yang lain, kecuali karena bersalah (tidak sengaja). Dan siapa saja membunuh orang mukmin karena tersalah, hendaknya ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diyat yang diserahkan keluarganya, kecuali jika mereka menyedekahkannya,” (QS. An-Nisa ayat 92).
Harga Sebuah Nyawa dalam Islam
BACA JUGA: Karena Setiap yang Bernyawa Pasti akan Diuji
Saudaraku, alangkah indahnya hidup ini bila kita semua saling menghargai nikmat nyawa yang telah Allah karuniakan kepada kita.
Dengan alasan apapun, dengan cara apapun menghilangkan nyawa, baik sendiri maupun dengan orang lain, merupakan pilihan yang buruk dan mendatangkan keburukan. Bukan saja di dunia, tapi juga di akhirat. Bukan saja pelakunya tapi jjuga yang lainnya. Oleh karena itulah harga sebuah nyawa tak ternilai.
Dikutip dari Republika, Allah SWT dalam firmannya mengecam dengan keras orang yang membunuh orang beriman. Allah SWT mengancam pembunuh orang beriman dengan neraka jahanam. Hal ini sebagaimana penegasan surat an-Nisa’ ayat ke-93:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS An-Nisa’ : 93)
Harga Sebuah Nyawa dalam Islam
Menurut tafsir ringkas Kementerian Agama (Kemenag) RI, surat An-Nisa’ ayat 93 mengandung makna seperti ini:
“Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja yakni dengan niat dan terencana, maka balasannya yang pantas dan setimpal ialah neraka jahanam yang sangat mengerikan, dia kekal di dalamnya dalam waktu yang lama disertai dengan siksaan yang amat mengerikan.
Di samping hukuman itu, Allah murka kepadanya dan melaknatnya yakni menjauhkannya dan tidak memberinya rahmat, serta menyediakan azab yang besar baginya selain dari azab-azab yang disebutkan di atas di akhirat.
Menurut tafsir Kementerian Agama Arab Saudi dari laman tafsirweb, Surat An-Nisa’ ayat 93 mengandung makna seperti ini:
“Barang siapa yang membunuh orang mukmin secara sengaja tanpa hak (tidak dibenarkan oleh syariat), maka balasannya ialah dimasukkan ke dalam neraka jahanam untuk selama-lamanya, Allah murka kepadanya dan dijauhkan dari rahmat-Nya, serta disediakan baginya azab yang sangat besar karena ia telah melakukan dosa besar tersebut.” []