Oleh: Afdhal*
WAKTU demi waktu yang dilalui setiap orang dalam hidup ini akan terus berlalu. Waktu tidak akan pernah menunggu kesiapanmu, justru waktu yang harus kamu kendalikan agar banyak memberikan manfaat kehidupan.
Anis Matta mengatakan bahwa waktu adalah masa kerja manusia yang dibatasi oleh umur. Jika kita tidak bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin maka kehidupan akan berjalan sia-sia. Kita harus menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah kenikmatan semu,
Allah mengatakan dalam alquran surat Al Ankabut ayat 64 bahwa dunia ini senda gurau saja.
“Dan tiadalah kehidupan ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebernarnya kehidupan, jika mereka mengetahui”
Itu sebabnya jangan mudah ditipu oleh kesenangan dunia. Kaya itu boleh, bahagia itu penting, karir itu perlu, jabatan itu berguna, namun itu tidak menyebabkan kita lupa dengan tujuan hidup sesungguhnya yaitu ibadah kepada Allah SWT.
Jika kita seorang pedagang maka jadilah pedagang yang jujur dengan takarannya. Jika kita seorang penguasa maka gunakan tanda tanganmu untuk membuat perda syariah, untuk memihak kepada kepentingan rakayatmu. Jika engkau penulis maka cerdaskanlah pembaca tentang keagungan Tuhanmu dengan keindahan kata-katamu. Jika engkau seorang dokter maka jadilah dokter yang santun dan lembut dalam melayani pasienmu. Jika engkau seorang pelajar maka jadilah pelajar yang sungguh-sungguh menuntut ilmu sehingga kelak orang bisa menimba ilmu kepadamu. Itulah hakikat ibadah, luas maknanya, setiap aktivitas bisa bernilai ibadah ketika ditujukan untuk menolong agama Allah SWT.
Ajal manusia tidak seorang pun yang bisa mengetahui kapan akhirnya. Keterbatasan masa hidup yang kita sebut dengan umur ini memberi kesadaran bahwa setiap detik waktu yang dilalui mesti menjadi amal saleh untuk mengumpulkan bekal kehidupan akhirat yang abadi.
Kita mesti sadar bahwa kehidupan didunia hanya sekali. Akhirat itulah yang abadi dan hakiki. Sehebat apapun orang, setinggi apapun jabatannya, sebanyak apapun harta yang dia miliki, maka tidak akan bisa membentenginya dari kematian, karena setiap orang akan merasakan mati.
Maka merugilah bagi manusia yang tidak mempersiapkan diri untuk kematiannya, dan kelak semua manusia akan menyesali masa hidupnya yang tidak dipergunakan untuk melakukan amal kebaikan yang banyak. Itu sebabnya Allah dan RasulNYA mengingatkan tentang begitu pentingnya waktu,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran,” (QS Al Ashr: 1-3)
“Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu denganya yaitu kesehatan dan waktu luang,” (HR Bukhari). []
*Penulis adalah Ketua Umum jaringan pemuda dan remaja masjid indonesia kota pekanbaru 2018-2020. Pernah menjadi ketua umum kesatuan Aksi mahasiswa muslim indonesia kota pekanbaru 2016-2017 dan Presiden Korp Instruktur Wilayah KAMMI Riau 2013-2018