ARAB SAUDI–Pencucian Kabah dilakukan otoritas Kerajaan Arab Saudi pada Kamis (3/9/2020). Pencucian Kabah ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, mengingat masih adanya pandemi Covid-19.
“Pencucian tempat suci paling suci milik umat Islam akan dilakukan secara ketat, sejalan dengan tindakan pencegahan untuk memastikan keamanan semua,” kata Kepala Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais dilansir dari Saudi Gazette pada Rabu (2/9/2020).
Pencucian Ka’bah akan dilakukan oleh amir Makkah dan penasihat Penjaga Dua Masjid Suci, Pangeran Khaled Al-Faisal. Dia mewakili Penjaga Dua Masjid Suci yakni Raja Salman, pemimpin Arab Saudi.
BACA JUGA: Kisah Kabah dan Pengelolaannya Sepanjang Zaman
Raja Salman telah memberikan izin Pangeran Khaled untuk memimpin upacara tahunan pencucian Kabah pada Kamis (3/9/2020) ini. Tanggal tersebut bertepatan dengan 15 Muharrom. Tanggal yang sama, saat Kabah dicuci pada tahun sebelumnya.
Menurut Al-Sudais, pencucian Kabah dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni pada bulan Muharram dan bulan Sya’ban. Hanya saja, pada tahun lalu, pencucian Kabah di bulan Sya’ban tidak dapat dilakukan karena masih berjalan proyek perluasan di Masjidil Haram.
BACA JUGA: Kabah yang Kembali Suci
Pencucian sendiri dilakukan menggunakan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar, oud dan wewangian lainnya. Untuk mengepel lantai, air zamzam dengan campuran mawar akan disiramkan ke lantai lalu dilap dengan tangan kosong dan daun lontar. Sedangkan bagian dinding interior dibersihkan dengan kain putih yang dicelupkan ke dalam parfum mawar dan musk. Kemudian handuk digunakan untuk menyeka dinding Kabah.
Sedangkan untuk Kiswa atau kain penutup Kabah hanya diturunkan setahun sekali yaitu pada Hari Arafah atau 9 Dzul Al-Hijah.
Pencucian Kabah merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Nabi SAW ketika memasuki Kabah selama penaklukan Makkah, dia mencuci struktur dan membersihkannya dari berhala. Kebiasaan itu kemudian diikuti oleh khalifah hingga saat ini. Hanya saja, penetapan tanggal pencucian sebanyak dua kali dalam satu tahun dimulai pada masa Raja Abdulaziz. Raja pertama, pendiri Arab Saudi modern. []
SUMBER: SAUDI GAZETTE