“Dan mereka pernah berkata (bertanya): ‘Apakah jika kita telah mati dan menjadi debu dan tulang belulang kita itu apakah akan dibangitkan kembali? Dan apakah bapak-bapak (nenek moyang) kita yang dahulu juga akan dibangkitkan?’ Jawabnya: ‘Sesungguhnya mereka yang dahulu dan yang belakangan, akan dikumpulkan pada waktu tertentu pada hari yang ditentukan,’” (Q.S. Al-Waqi’ah: 47: 50).
DALAM firman Allah di atas menjelaskan bahwa kita akan dibangkitkan bersama orang terdahulu maupun sebelum kita di waktu yang Allah SWT tentukan yaitu setelah hari kiamat kubro tiba.
BACA JUGA: Ini Dia Sejumlah Keajaiban saat Kiamat
Semua manusia dari dalam kuburnya dihidupkan kembali (dibangkitkan) lalu digiring menuju padang Mahsyar. Setelah itu, manusia akan menghadapi pengadilan dimana pengadilan itu terdapat sebaik-baiknya hakim untuk menyelesaikan urusan-usuran yang tidak selesai di dunia serta mempertanggungjawabkannya.
Baru setelah itu di putusakan masuk surga atau neraka, tergantung pada ke arah mana berat timbangan kita menuju, arah kanan atau kirikah?
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan, setiap hamba akan diberi kitab amalnya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalannya di dunia. Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah Subhana wa Ta’ala.
Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri.
Allah berfirman: “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak: ‘Celakalah aku’, dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),”(QS. Al Insyiqaq:8-12).
BACA JUGA: Bukan Fakir Miskin Tapi Enggan Zakat, Ini Hukumannya di Hari Kiamat Kelak
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: ‘Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.
Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku’. (Allah berfirman): “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya”, kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala,” (QS. Al Haqqah:25 31). []
Referensi: 100 Cara Mengatasi Takut Mati/ Hussein Bahreisj/Pustaka Media