HARI raya dalam Islam ada dua, yakni Idul fitri dan Idul adha. Diantara keduanya, manakah yang lebih utama?
Sebuah hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Qurath radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari An-Nahr, kemudian hari Al-Qarr.” (HR Ahmad, abu Dawud dan Nasa’i)
BACA JUGA: Keutamaan Shalat Idul Adha
An-Nahr dalam redaksi hadie di atas berarti penyembelihan. 10 Dzulhijjah disebut dengan Hari An-Nahr sebab hari tersebut adalah permulaan syariat penyembelihan hewan kurban. Sedangkan, 11 Dzulhijjah disebut Hari Al Qarr (hari menetap) karena, pada 11 Dzulhijjah, orang-orang yang mengerjakan ibadah haji bermalam dan menetap di Mina.
Hadis di atas menunjukkan, bahwa hari An-Nahr adalah hari yang paling agung di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Hari An-Nahr adalah hari haji Akbar yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan termasuk hari ‘Id umat Islam, sebagaimana keterangan yang telah berlalu dalam hadis ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu.
BACA JUGA: Klopo Beef Satay, Pas Buat Menu Idul Adha
Hari An-Nahr, atau ‘Id An-Nahr, juga daripada ‘Idul Fitri. Hal ini karena pada ‘Id An-Nahr terdapat pelaksanaan shalat, penyembelihan, keutamaan dalam sepuluh hari Dzulhijjah, serta keutaman tempat dan waktu yang agung bagi orang-orang yang melaksanakan ibadah haji. Sedangkan pada ‘Idul Fitri hanya terdapat pelaksanaan shalat dan sedekah saja. Tentunya, sembelihan lebih utama daripada sedekah.
SUMBER: NASIHAT SAHABAT