HARTA dan dunia bisa bikin stress. Mungkin kata ini yang pantas disematkan kepada orang yang tidak percaya dengan kekuasaan Allah. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, tak jarang perbuatan dan barang haram menjadi tempat pelarian. Narkoba atau perbuatan menyimpang dianggap mampu mengatasi permasalahannya.
Punya harta dan dunia serta tahta ternyata tak menjamin kebahagiaan seseorang. Melainkan memang harus kembali kepada Sang Pencipta.
Bahagia dalam Islam bukan diukur dari banyaknya harta dan pernak-pernik dunia yang dimiliki, melainkan bentuk syukur seorang hamba kepada Rabbnya.
Bentuk syukur akan terlihat tatkala bagaimana seseorang menyikapi permasalahannya. Pribadi yang bersyukur akan terlihat tenang dan tidak stres kala cobaan melanda. Karena tingginya tawakal mereka kepada Allah. Merasa yakin dengan adanya Sang penjamin dan penolong.
BACA JUGA: Bagaimana Jika Dunia tanpa Islam?
Inilah menjadi kunci keberkahan hidup para ulama terdahulu. Ada pada hati yang selalu bersyukur dan jauh dari lisan yang mengeluh.
Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,
Kaya (ghina’) bukanlah diukur dengan banyaknya harta atau kemewahan dunia. Namun kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah Ta’ala telah memberikan peta atau petunjuk agar manusia tak tersesat serta bisa keluar dari setiap masalahnya. Bahkan Allah sudah janjikan bahwa bila hambaNya bersyukur akan ditambahkan nikmatNya.
Apakah kau memilih bersyukur kemudian Allah tambahkan nikmatNya atau kufur nikmat kemudian Allah mencabut nikmatNya darimu?
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sungguh azab-Ku sangat pedih.”(QS. Ibrahim: 7)
BACA JUGA: Harta Banyak tapi Cepat Habis
Tak ada yang bisa membuat seseorang bahagia kecuali bersama Allah Sang pemilik kebahagiaan. Maka ajarkan hatimu untuk selalu bersyukur dengan lisan yang sering mengucapkan pujian syukur kepadaNya. Alhamdulillah ‘ala kulli hal. Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimushoolihat.
Wallahu a’lam. []