DI Madinah, kaum Muslimin ternyata sedang resah karena adanya kabar bila kaum Yahudi telah mengirim sihir yang akan mengakibatkan mereka tak bisa memiliki keturunan. Namun akhirnya berita dusta itu terpatahkan setelah ada rombongan yang membawa keluarga Abu Bakar Ash-Shiddiq terdapat Asma binti Abu Bakar yang sedang hamil tua dan sebentar lagi akan segera melahirkan.
Jadilah bayi pertama di Muhajirin, dialah Abdullah bin Zubair salah seorang yang mempunyai kekerabatan dengan Nabi SAW. Karena terdapat darah orang-orang mulia pada tubuhnya maka ia tumbuh dengan kecerdasan dan termasuk salah seorang penyusun Al-Qur’an. Ia juga merupakan sosok yang rajin melaksanakan shalat, puasa, dan ibadah lainnya.
BACA JUGA: Kerinduan Sahabat Muhajirin terhadap Mekah
Tak dipungkiri pula atas keberaniannya. Sampai pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, hajjaj bin Yusuf mampu melumpuhkan perlawanan setelah diserang selama sekitar tujuh bulan. Lalu Abdullah bin Zubair mengadukan keadaan saat itu pada ibunda tercintanya, “Wahai ibu, sungguh keadaan saat ini sangatlah susah. Mereka menghinaku bahkan anak dan istriku juga telah meninggalkanku. Haruskah aku menyerah kepada mereka yang menawariku dunia?”
“Anakku, jika engkau yakin berada di atas kebenaran janganlah mundur. Jika engkau menginginkan harta dunia, sesungguhnya engkaulah seburuk-buruknya manusia,” ucap Asma dengan bijaksana.
Abdullah bin Zubair seolah mendapatkan dukungan dari ibundanya. Dan karena itulah lalu ia keluar dari tempat pertahanannya. Hingga menyebabkan ia tertangkap dan jasadnya digantung di bukit Tsaniyyatul Wada.
Setelah itu terjadi Hajjaj kemudian menemui Asma seraya berkata, “Apa pendapatmu dengan apa yang telah aku lakukan pada anakmu, wahai Asma?”
BACA JUGA: Memberi seperti Sahabat Anshar, Menerima seperti Muhajirin
“Engkau telah merusak dunianya. Namun ia juga telah merusak akhiratmu,” jawab Asma dengan tegar. []
Sumber: Para Abdullah Di Sekitar Rasulullah/Penulis : Haeriah Syamsuddin/Penerbit : Khazanah Intelektual/2013