SINGAPURA–Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa bentuk flu biasa mungkin membantu memberikan perlindungan dari Covid-19. Menurut peneliti ahli imunologi, kekebalan yang diberikan bahkan bisa bertahan hingga 17 tahun lamanya.
Dikutip dari Dailymail, Jumat (12/6/2020), pasien yang sebelumnya menderita pilek yang disebabkan oleh Betacoronavirus yakni virus yang terkait dengan SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19), bisa memiliki kekebalan atau mungkin menderita penyakit yang lebih ringan.
Betacoronavirus, khususnya OC43 dan HKU1, menyebabkan pilek tetapi juga infeksi dada yang parah pada pasien tua dan muda. Virus ini berbagi banyak fitur genetik dengan virus corona penyebab Covid-19, MERS dan SARS, yang semuanya diturunkan dari hewan ke manusia.
BACA JUGA:Â WHO Sebut Virus Corona Kemungkinan Tak akan Pernah Pergi
Virus corona diperkirakan berjumlah hingga 30 persen dari semua pilek (flu) tetapi tidak diketahui secara spesifik berapa banyak yang disebabkan oleh jenis betacoronavirus.
Sekarang para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa beberapa kekebalan mungkin ada selama bertahun-tahun karena sel-T ‘memori’ tubuh dari serangan oleh virus sebelumnya dengan genetik yang serupa bahkan di antara orang-orang yang tidak pernah terpapar Covid-19 atau SARS.
Sel-T ini berbentuk sel darah putih sebagai pertahanan lapis kedua yang terbentuk usai seminggu terinfeksi. Mereka telah lama dianggap menawarkan perlindungan yang langgeng terhadap virus. Oleh karena itu mereka dijuluki sebagai sel ‘memori’.
Studi terbaru, yang dipimpin oleh ahli imunologi Profesor Antonio Bertoletti dan rekan dari Duke-NUS Medical School di Singapura, menawarkan beberapa temuan ‘luar biasa’ tentang potensi peran sel-T dalam memerangi Covid-19.
Efek perlindungan dari sel-sel ini terhadap Covid-19 perlu dibuktikan dalam percobaan lebih lanjut tetapi para ahli mengatakan pasien yang pulih dari virus paru-paru SARS yang mematikan pada tahun 2003 menunjukkan respon imun terhadap protein utama yang ditemukan di Covid-19.
“Temuan ini menunjukkan bahwa ingatan sel-T yang secara spesifik disebabkan oleh infeksi betacoronavirus bertahan lama, yang membantu pasien Covid-19 memiliki kekebalan sel-T jangka panjang,” ungkap peneliti.
BACA JUGA:Â Ilmuwan Ungkap 3 Sel Tubuh yang Jadi Sasaran Virus Corona
“Temuan kami ini meningkatkan kemungkinan infeksi virus lain bisa melindungi atau memodifikasi patologi yang disebabkan oleh SARS CoV 2,” sambung peneliti.
Penelitian dilakukan melalui pengambilan darah dari 24 pasien yang pulih dari Covid-19, 23 pasien yang pernah sakit akibat SARS dan 18 pasien yang tidak pernah terpapar SARS atau Covid-19.
Yang lebih mengejutkan, menurut para ilmuwan, setengah dari pasien dalam kelompok yang tidak terpapar Covid-19 atau SARS memiliki sel-T yang menunjukkan respons kekebalan terhadap betacoronavirus, Covid-19 dan SARS. Ini menunjukkan bahwa kekebalan pasien berkembang setelah terkena flu biasa yang disebabkan oleh betacoronavirus atau mungkin dari patogen lain yang belum diketahui. []
SUMBER: DAILYMAIL