MAKASSAR–Jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang diambil paksa dan dibawa kabur oleh keluarga dari Rumah Sakit Umum Daerah, Labuang Baji Kota Makassar, Sulsel, ternyata positif Covid-19. Keterangan ini berdasarkan hasil swab terhadap jenazah tersebut.
Direktur Umum RSUD Labuang Baji, Dr. Andi Mappatoba mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dan menyatakan jika pasien, MY dinyatakan positif terpapar Covid-19.
BACA JUGA: Cerita Risha Yulia, Petugas Puskesmas di Sumedang yang Sembuh dari Corona
“Informasi kami terima, jenazah yang diambil paksa itu, hasil swabnya positif Covid-19. Itu kami dapat informasi dari Dinas Kesehatan dan Tm Gugus Tugas, sore tadi,” kata A. Mappatoba, Sabtu (6/6/2020) malam.
Dia menjelaskan, karena pasien tersebut dinyatakan positif Corona, maka Tim Gugus Tugas Covid-19 akan melakukan tracking terhadap warga atau pihak keluarga yang telah kontak langsung dengan jenazah.
“Untuk langkah selanjutnya, itu sudah urusan Tim Gugus Tugas. Mungkin akan tracking, siapa saja yang kontak dengan jenazah,” ucap dia.
Sebelumnya, jenazah PDP Covid-19 di RSUD Labuang Baji Kota Makassar diambil paksa oleh pihak keluarganya, Jumat, 5 Juni 2020. Jenazah inisial MY ini, diambil paksa didalam ruangan isolasi perawatan lalu diusung pulang kerumah duka, di Jalan Rajawali, Kota Makassar, Sulsel.
Pasien inisial MY masuk ke rumah sakit pada Kamis 4 Juni 2020, sore. Dia masuk dengan berbagai keluhan seperti sesak nafas, dan gejala Corona lainnya, sehingga dijadikan PDP Covid-19.
Setelah dilakukan perawatan di ruang isolasi, kondisi kesehatan pasien kian menurun dan dia meninggal dunia, sekitar pukul 09.15 WITA. Karena status PDP, sehingga ia harus dilakukan pemakaman sesuai protap kesehatan Covid-19.
Sehingga pihak rumah sakit saat itu, langsung menghubungi Tim Gugus agar segera dilakukan penjemputan. Akan tetapi, tiba-tiba sejumlah warga masuk ke ruangan dan mengambil paksa jenazah lalu dibawa kabur ke rumah duka.
BACA JUGA: Disebut Zona Hitam Corona, Ini yang Bisa Dilakukan Surabaya agar Kembali Hijau
“Meninggal pukul 09.15 WITA. Kami langsung hubungi Tim Gugus sekitar pukul 19.20 WITA. Akan tetapi, sebelum Tim Gugus datang, warga tiba-tiba datang dan masuk mengambil jenazah. Perawat saya sampai syok,” ucapnya.
Saat massa mengambil paksa jenazah, Dirut RS Labuang Baji tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terpaksa membiarkan hal itu, karena massa ini sangat banyak, ditaksir hampir 100 orang. Andi Mappatoba pun berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi, karena membahayakan warga itu sendiri. []
SUMBER: TAGAR.ID