SEKJEN PDIP Hasto Kristiyanto sempat melakukan aksi bagi-bagi telur. TKN Prabowo-Gibran pun menyentil Hasto lantaran aksi bagi-bagi telur tidak mau disamakan dengan program susu gratis Prabowo-Gibran.
Aksi bagi-bagi telur ini sempat dilakukan Hasto di Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (14/1) yang lalu. Hasto pun saat itu membeberkan alasan memilih telur untuk dibagi-bagikan kepada warga rusun Tanah Tinggi.
“Kami memberikan telur karena ini secara empiris menurut para ahli gizi telur kaya protein, bagus tidak hanya mencegah stunting juga dalam pertmbuhan kecerdasan anak-anak kita,” kata Hasto di Rusun Tanah Tinggi.
BACA JUGA:Â Anies Ucapkan Selamat HUT ke PDIP, Begini Respons Hasto
Selain itu, ia mengatakan telur merupakan bahan pangan hewani yang diproduksi di Indonesia. Sehingga ia enggan program bagi-bagi telur Ganjar-Mahfud disamakan dengan program bagi-bagi susu Prabowo-Gibran.
“Telur ini diproduksi oleh rakyat Indonesia, bukan impor. Kalau Prabowo-Gibran susunya impor, bahkan ada dari Australia, bahkan mengandung glukosa yang tidak baik bagi pertumbuhan anak anak,” imbuhnya.
Tak hanya itu, ia menjelaskan program bagi-bagi telur itu akan diintegrasikan dalam KTP Sakti, termasuk juga program untuk kebutuhan gizi ibu hamil. Sehingga nantinya seluruh kartu-kartu bantuan yang berada pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat terintegrasi dalam KTP Sakti.
“Jadi ketika satu data yang terus diupdate, ada ibu ibu hamil misalnya, maka harus mendapatkan pelayanan dan kepenuhan kacang hijaunya yang kaya vitamin B, kemudian telurnya, kemudian beberapa suplemen dari daun kelor yang kaya dengan vitamin C, itu semuanya akan diberikan pelayanan secara terintegrasi maka ada kebijakan satu data tersebut,” ujarnya.
“Sehingga telur 1 anak 1 keluarga kami berikan 3 telur, sebagai upaya gotong royong dari PDIP dan seluruh tim pemenangan Ganjar Mahfud,” sambungnya.
TKN Sentil Hasto
TKN Prabowo-Gibran pun merespons pernyataan Hasto yang menolak bagi-bagi telur disamakan dengan program bagi-bagi susu gratis. TKN Prabowo-Gibran justru menuding Hasto fomo atau fear of missing out (takut ketinggalan).
“Itu kata anak muda zaman now itu fomo, ikut-ikut gitu. Jadi bukan omon-omon aja ternyata ikut-ikut,” Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid, ditemui di media center Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Senin (15/1).
Ia lalu menjelaskan program bagi-bagi susu yang dilakukan oleh Prabowo-Gibran bukan hanya membagikan susu saja melainkan juga membagikan makan siang gratis yang sudah terdapat telur di dalamnya.
“Kalau kita kan bukan cuma bagi susu kan, makan siang kan. Makan siang itu ada nasinya, ada telurnya, ada ikannya, kan lengkap,” ujarnya.
Ia pun menyebut kegiatan bagi-bagi telur yang dilakukan Hasto merupakan hal yang fomo. Terlebih, kata dia, program Prabowo-Gibran tak hanya membagikan susu saja namun juga makan siang gratis.
BACA JUGA:Â Di HUT PDIP Gibran dan Bobby Diundang? Ini Kata Hasto
“Kalau mereka telur aja. Jadi ikut-ikut ya. Kadi kita sih senang-senang aja ya, anak muda zaman now bilang fomo ya,” ucapnya
“Tapi kalau enggak tahu fomo nanti minta Pak Sekjen (Hasto) belajar sama kita,” lanjut dia dengan nada bercanda.
Untuk diketahui, fomo sendiri merupakan singkatan bahasa yang sering digunakan oleh anak muda. Fomo merupakan singkatan dari Fear of Missing Out yang artinya takut tertinggal. []
SUMBER: DETIK