BAGI wanita yang setiap harinya belanja ke pasar atau tidak ke supermarket. Di pasar kita banyak melihat orang-orang yang saling berdesakan, mereka saling bergesekan kulit wanita dengan kulit pria. khawatirnya jika terlalu lama di dalam pasar akan mengakibatkan hukum berlama-lama di pasar itu tidak boleh.
Islam tidak melarang wanita untuk keluar dari rumahnya karena pada asalnya keluar rumah adalah dibolehkan sebagaimana suatu kaidah, “Hukum sarana yang mubah itu tergantung tujuannya.” Begitu pula, keluar untuk berbelanja, baik ke pasar maupun ke pusat-pusat perbelanjaan lainnya merupakan suatu hal yang terkadang sulit untuk dihindari.
Namun kaidah ini hanya berlaku apabila keluar rumah menjadi suatu kebutuhan yang mendesak atau sangat penting. Tentu saja tanpa melupakan hal-hal penting yang harus dipenuhi ketika seorang muslimah keluar dari rumahnya, seperti menutup aurat, tidak berhias (tabaruj), tidak campur baur laki-laki dan perempuan, dan lain-lain.
Hendaknya senantiasa berdzikir kepada Allah di saat masuk pasar. Sebagai seorang muslimah, tentunya keseharian kita tidak boleh lepas dari do’a.
Bahkan Allah telah memerintahkan kita untuk berdo’a dan menyebut orang yang enggan berdo’a sebagai orang yang sombong (Qs. Al-Mu’min: 60).Rasulullah juga bersabda, “Do’a itu bermanfaat terhadap apa yang menimpa atau yang belum menimpa. Oleh karena itu wahai sekalian hamba Allah, hendaklah kalian berdo’a,” (HR. At-Tirmidzi).
Nah, ketika kita hendak berbelanja ada banyak pahala yang dapat kita raup melalui do’a dalam sekali perjalanan saja. Dimulai dengan do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan hingga do’a masuk pasar. Adapun do’a masuk pasar yaitu:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
“Tiada ilah yang berhak diibadahi secara benar melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dan, Dia Maha Hidup Kekal, tidak pernah mati. Di tangan-Nyalah segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang masuk pasar, lalu mengucapkan do’a (tersebut), maka Allah akan mencatat satu juta kebaikan baginya dan akan menghapus satu juta keburukan baginya, dan akan mengangkat derajatnya satujuta tingkata,” (HR. Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Majah).
Tidak menyaringkan suara dengan berbagai pertengkaran dan perdebatan.
Di antara sifat kepribadian Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah bahwasanya beliau bukanlah seorang yang keras kepala atau keras hati dan bukan pula orang yang suka teriak-teriak di pasar dan juga bukan orang yang membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi ia memaafkan dan mengampuni (HR. Al-Bukhari)
Menjaga kebersihan pasar. Pasar tidak boleh dicemari dengan kotoran dan sampah, karena hal tersebut dapat melumpuhkan arus jalanan dan menjadi sumber bau busuk yang mengganggu.
Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta kesepakatan-kesepakatan di antara dua belah fihak (pembeli dan penjual). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu,” (Qs. Al-Ma’idah: 1)
Mengukuhkan jual beli dengan persaksian atau catatan (dokumentasi). Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya, “Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli,” (Qs. Al-Baqarah: 282)
Menghindari perbuatan curang di dalam menakar atau menimbang barang dan tidak menguranginya. Allah berfirman, yang artinya, “Celakalah bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi,” (Qs. Al-Muthaffifin: 1-3)
Menghindari promosi-promosi palsu yang bertujuan menarik perhatian pembeli dan mendorongnya untuk membeli, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah melarang najasy (Muttafaqun’alaih). Najasy adalah semacam promosi palsu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu,” (Qs. Al-Nisa: 29)
Menundukkan pandangan mata dari wanita dan menghindar dari percampurbauran dan berdesak-desakan dengan mereka.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya,” (Qs. An-Nur: 30-31)
Pasar merupakansalah satu tempat berkumpul setan, maka ketika kita hendak masuk pasar, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca do’a berikut:
“Bissmillahi, allahumma inni asaluka khoira hadzihissuuqi wakhoiri maa fiihaa waa’udzubika minsyarri hadzihissuuqi wamin syarri maa fiihaa, allahumma inni a’udzubika an ashiiba fiihaa yamiina faajiratan ausifqatan khoosirata” Yang artinya “Dengan menyebut nama Allah sesungguhnya aku mohon kebaikan pasar ini dan kebaikan yang di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pasar ini dan kejahatan yang ada di dalamnya Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung keada-Mu dari sumpah dusta dan transaksi yang merugikan,” (HR. Turmudzi)
Pada intinya, ketika berada di pusat perbelanjaan mata kita akan disuguhi dengan pemandangan yang serba menarik. Barang-barang yang bagus, bahkan orang-orang yang berpenampilan menarik menggoda hati-hati yang lalai. Maka tak heran jika setan pun betah berada di tempat-tempat seperti ini. Jikalau mau ke pasar diusahakan jangan terlalu lama, dan belilah apa yang dibutuhkan oleh kita. []
Sumber: Menuai Pahala Dikala Haid/Karya: Dede Rakhmawati/Penerbit: Jendela Dunia