SAAT ini seringkali tersebarnya berita-berita yang kita tidak tahu kebenarannya. Tapi sayangnya kebanyakan dari kita percaya begitu saja dengan berita yang tersebar secara meluas di masyarakat. Padahal bisa saja itu hanya fitnah belaka, seperti kisah seorang raja di bawah ini.
Pada zaman dahulu, ada seorang laki-laki tua yang menyelidiki salah seorang teman dekat raja atas dorongan rasa iri dan dengki. Setelah mengetahui rahasia orang tersebut, ia mengirim surat kepada raja agar berhati-hati terhadap temannya itu, sekaligus menceritakan rahasianya kepadanya.
BACA JUGA: Berita Gembira untuk Kaum Muslim soal Ketentuan Puasa
Dengan penuh kebijaksanaan, raja membalas surat orang tersebut yang berbunyi, “Sesungguhnya memfitnah seseorang adalah perbuatan yang buruk walaupun apa yang kamu tuduhkan tersebut adalah hal yang benar. Jika kamu bermaksud mengingatkanku dengan menceritakan rahasia temanku itu, maka kerugian yang kamu dapatkan lebih besar dibandingkan dengan keuntungannya. Dan Naudzubillah, jangan sampai kita menanggapi berita tentang seseorang yang disampaikan oleh seseorang yang memiliki sifat iri dan dengki. Seandainya kamu bukan orang yang sudah tua, kamu pasti akan kuberi hukuman yang sesuai dengan perbuatanmu itu, untuk mencegah orang-orang yang memiliki sifat yang sama dengan perbuatanmu. Hilangkanlah perbuatan tercelamu ini. Dan merasa takutlah kepada Allah yang Maha Mengetahui hal yang gaib.”
Dengan kebijaksanaan raja tersebut, sesungguhnya ia telah mencegahnya penyebaran fitnah lebih luas lagi. Itulah yang seharusnya dilakukan seorang muslim, tidak percaya begitu saja dengan berita yang ia dapatkan. Alangkah lebih baiknya jika kita menyelidiki kebenaran berita tersebut terlbih dahulu.
BACA JUGA: Dajjal Gunakan Media Informasi Untuk Membawa Berita Kebohongan
Sesuai dengan firman Allah swt. yang berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.” (QS. Al-Hujaraat: 6)
Semoga kita mampu bersikap bijaksana terhadap apapun yang terjadi dalam hidup kita, termasuk dalam menerima berita. Sehingga tidak mudah terhasut dengan berita-berita yang ada. []
Sumber: 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani