SEBAGAI seorang muslim, kita dituntut untuk tidak sembarangan dalam menyebarkan berita. Tidak semua informasi yang kita terima itu harus ditelan mentah-mentah lalu disebarkan begitu saja ke publik. Apalagi jika dalam menyebarkan berita tersebut dibumbui dengan kebohongan.
Pusat Fatwa Elektronik Internasional Al-Azhar Mesir menyampaikan, setiap perkataan dalam Islam itu mengandung amanah dan tanggung jawab, mengutip Elbalad.
Karena itu, setiap perkataan akan diganjar Allah SWT sebagai berikut. Allah ﷻ berfirman:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS Qaf ayat 18).
Hati-hati dalam Menyebarkan Berita!
BACA JUGA: Ketika Anak dan Istri Menantikan Berita
Syariat Islam memperingatkan untuk tidak menyebarkan berita atau informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tanpa verifikasi.
Hal ini karena dalam setiap perkataan yang disampaikan terdapat bahaya dan tanggung jawab.
Menyebarkan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tanpa adanya verifikasi berpotensi menjadi hasutan, memecah-belah persatuan dan memunculkan kebohongan dan fitnah. Begitu banyak mudhorot yang akan timbul.
Karena itu, Pusat Fatwa Elektronik Al-Azhar juga menekankan, bahwa orang yang melakukan perbuatan tersebut, menyebarkan berita dan informasi hanya berdasarkan apa yang didengarnya saja, maka dia berdosa. Rasulullah ﷺ bersabda:
كَفَى بالمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah seseorang itu sebagai pendusta (pembohong), ketika dia menceritakan semua (berita) yang dia dengar.” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ juga bersabda sebagai berikut ini:
لا تروعوا المسلم فإن روعة المسلم ظلم عظيم
“Janganlah kamu sekalian menakut-nakuti orang Islam, karena sesungguhnya membuat ketakutan orang Islam adalah perbuatan kezaliman yang besar.”
Sedangkan dalam sebuah atsar, Umar bin Khattab juga pernah menyampaikan hal senada: “Cukuplah seseorang itu termasuk dalam pendusta, ketika dia menceritakan semua yang dia dengar.” (HR Muslim)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا
“Hai orang-orang yang beriman apabila datang kepadamu orang fasiq dengan membawa suatu informasi maka periksalah dengan teliti (QS Al Hujurat ayat 6).
Dunia informasi hari ini berkembang begitu pesat. Segala hal yang berhubungan dengan internet serasa mudah sekali diakses. Tapi ternyata manfaat yang besar menyimpan bahaya yang besar pula. Yaitu mudah sekali tersebarnya berita hoax atau berita bohong.
Hati-hati dalam Menyebarkan Berita!
Namun sebenarnya, cara mengatasinya tidak jauh beda dengan di dunia nyata. Dalam menyebarkan berita, harus selalu dikroscek dan dikonfirmasi dengan sebenar-benarnya. Meskipun itu berita/informasi datang dari media-media yang sangat dikenal netizen hari ini.
Mengenai langkah-langkah dalam mendapati dan menyebarkan berita atau informasi, alangkah baiknya kita simak ulasan di bawah ini.
Pertama: Bila datang sebuah berita/informasi, perhatikanlah dari mana berita itu datang.
Kedua: Jika berita datang dari orang muslim dan terkenal dengan kejujurannya, periksa dulu. Apakah berita itu ada manfaatnya bagi muslimin atau tidak jika di-share.
Jika berita itu datang dari orang yang suka berbuat maksiat, maka periksa dulu. Cek dan kroscek lebih dalam kebenaran berita itu.
Jika berita itu benar, jangan langsung menyebarkan. Tapi dilihat dulu, apakah kalau disebarkan ada manfaatnya untuk orang lain.
Namun jika berita datang dari pendusta, alangkah baiknya tolak saja berita itu.
Ketiga: Jika berita dari seorang muslim yang jujur atau dari seseorang yang terkenal dengan kejujurannya tapi nihil dari manfaat meski benar beritanya, alangkah baiknya tidak disebarkan. Biarkan berita itu berlalu.
Keempat: Jika ada sisi kebaikan untuk orang lain pada sebuah informasi yang sumbernya benar dan jelas, baiknya disebarkan. Supaya orang lain dapat manfaat dari berita tersebut.
Hati-hati dalam Menyebarkan Berita!
BACA JUGA: Mengapa Alquran Tidak Beritakan Semua Perkara Ghaib?
Kelima: Jika datang berita yang mengungkapkan aib seorang muslim yang seharusnya ditutup meski berita itu benar, maka tidak baik untuk mengumbar dengan menyebarkannya.
Dengan lima langkah di atas, semoga kita mudah menangkal berita-berita hoax yang sangat cepat tersebar. Memang hari ini sengaja banyak orang yang menyebarkan berita bagus, menakjubkan, bikin penasaran, agar dapat banyak viewer dari netizen. Tapi yang sangat disayangkan sering kali menggunakan informasi hoax.
Kedepannya, semoga kita tidak selalu menjadi bagian dari korban hoax. Tapi menjadi bagian dari penghadang berita dan informasi hoax. []