DARI Mu’awiyah -radhiallohu ‘anhu- beliau berkata, aku pernah mendengar Rosulullah -shollallahu ‘alaihi wa sallam- mengucapkan kalimat, dimana Alloh memberikan manfaat kepadaku dengannya. Beliau -shollallahu ‘alaihi wa sallam- berkata:
إنك إذا اتبعت الريبة في الناس أفسدتهم
“Sesungguhnya jika engkau mengikuti rasa kecurigaan(mu) pada manusia, engkau telah merusak mereka.” [HR. Al-Bukhari dalam “Al-Adabul Mufrod” : 248].
BACA JUGA: Ketika Salman Al-Farisi Menaruh Curiga kepada Abu Darda
Al-Imam Ibnu Atsir -rahimahullah- (wafat : 606 H) berkata:
الريبة هنا : الشك مع التهمة. و المعنى : إنك إذا اتهمت الناس و جاهرتهم بسوء الظن فيهم، أداهم ذلك إلى ارتكاب ما ظن بهم ففسدوا.
“Kecurigaan yang dimaksud di sini: Kecurigaan yang diiringi dengan tuduhan. Maka maknanya: Sesungguhnya jika engkau menuduh manusia dan menampakkan kepada mereka dengan buruk sangka kepada mereka, hal itu akan membawa mereka melakukan apa yang diprasangkakan kepada mereka, maka akhirnya mereka rusak.” [ An-Nihayah Fi Gharibil Hadits wal Atsar : 2/286 dengan sedikit diringkas].
BACA JUGA: Curiga Istri Sudah Tidak Perawan, Apa yang Harus Saya Lakukan?
Misal: Jika seorang suami mencurigai istrinya selingkuh, lalu diiringi dengan tuduhan perselingkuhan, bisa jadi hal itu menjadi sebab sang istri benar-benar melakukan tuduhan tersebut.
Sekedar curiga itu boleh, jika memang ada indikasi yang mengarah kepadanya. Namun jika naik kepada tuduhan, maka ini hal yang perlu kita waspadai. Khawatir masuk dalam makna sabda nabi di atas. Wallahu a’lam. []
Facebook: Abdullah Al-Jirani